jpnn.com, GENOA - Jembatan Morandi di Genoa, Italia, tinggal kenangan. Kemarin, Jumat (28/6) pukul 09.37 dua tower yang tersisa dari jembatan itu dihancurkan total. Hanya butuh waktu 7-8 menit untuk membuatnya rata dengan tanah.
Sebelumnya, sekitar 4 ribu penduduk yang tinggal di sekitar lokasi dievakuasi lebih dulu. Jalan radius 300 meter dari lokasi juga ditutup.
BACA JUGA: Tampil Lebih Seksi, Belanda Singkirkan Italia di Perempat Final Piala Dunia Wanita 2019
"Semua berlangsung lancar sesuai dengan rencana," ujar Wali Kota Genoa Marco Bucci. Penghancuran jembatan tersebut disaksikan Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini dan pejabat lokal lainnya.
Sebagian jembatan Morandi ambruk 14 Agustus tahun lalu saat hujan deras. Sebanyak 35 mobil dan beberapa truk jatuh ke sungai di bawahnya. Total, 43 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.
BACA JUGA: Pertama dalam Sejarah, Tak Ada Wakil Asia Masuk 8 Besar Piala Dunia Wanita 2019
Kemarin jembatan itu dihancurkan agar jembatan yang baru bisa segera dibangun. Rencananya, jembatan yang didesain arsitek Italia Renzo Piano tersebut selesai dikerjakan dan bisa dilewati pada 2020.
BACA JUGA: Ada Korupsi di Balik Ambruknya Jembatan Morandi?
BACA JUGA: Belanda Habisi Wakil Asia Tersisa di Piala Dunia Wanita 2019
Penghancuran jembatan itu sempat mundur 30 menit gara-gara ada seorang lansia yang menolak dievakuasi. Di sekitar jembatan Morandi berjejer apartemen. Rumah seorang lansia tersebut diketahui sudah kosong. Namun, ternyata dia bukannya ikut rombongan evakuasi. Tetapi, dia pindah ke gedung lain dan menonton televisi.
Beberapa penduduk khawatir dengan efek penggunaan bahan peledak untuk menghancurkan sisa-sisa jembatan Morandi. Dua tower yang dihancurkan memiliki berat 4.500 ton. Lokasi sekitar jembatan juga termasuk kawasan padat penduduk. "Saya khawatir dengan imbasnya nanti," tegasnya. (sha/c4/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sam Kerr, Bintang Australia di Piala Dunia Wanita 2019 yang Punya Pacar Cewek Juga
Redaktur & Reporter : Adil