Italia v Prancis, Layaknya Derby Eropa

Rabu, 14 November 2012 – 05:33 WIB
PARMA - Italia dan Prancis memiliki sejarah rivalitas yang panjang di lapangan hijau. Bentrok pertama mereka dimulai 102 tahun lalu di Milan. Puncak rivalitas kedua tim terjadi pada final Piala Dunia 2006 lalu yang dimenangkan Italia.
   
Makanya, kapten Italia Gianluigi Buffon sampai menyebut bentrok antara Italia melawan Prancis layaknya derby. Tim mana yang akan keluar sebagai pemenang pada derby dini hari nanti di Ennio Tardini (tayangan langsung SCTV pukul 02.45 WIB).
   
Prancis memang labil dalam beberapa tahun terakhir, tetapi fakta itu tidak membuat Italia memandang enteng lawannya. "Prancis tetaplah tim yang kuat di Eropa. Salah satu tim yang layak bermain di level teratas," jelas Buffon, kepada Le Parisien.
   
Apalagi, pada laga sebelumnya, Prancis mampu menahan Spanyol 1-1 di kualifikasi Piala Dunia 2014. Sepanjang tahun ini, rekor pertandingan mereka juga cukup baik. Prancis menang tujuh kali, seri tiga kali, dan kalah tiga kali dari 13 pertandingan.
   
Lagipula Italia memiliki tren kurang meyakinkan di friendly game. Mereka selalu kalah dalam empat friendly game terakhir. Berbeda situasinya bila bermain di laga kompetitif. Sebab, pelatih Italia Cesare Prandelli rajin bereksperimen dengan timnya.
   
Menjamu Prancis, Prandelli mencoret Daniele De Rossi karena dianggap indisipliner, sebagai ganti dia memanggil gelandang muda AS Roma Alessandro Florenzi. Domenico Criscito dan Pablo Osvaldo juga dicoret karena cedera.
   
Dari kubu Prancis, pelatih Didier Deschamps tidak membawa Karim Benzema ataupun Loic Remy. Di lini tengah, Hatem Ben Arfa dan Samir Nasri juga ditepikan. Lalu, bek kiri Ga"l Clichy absen karena cedera dan digantikan Benoit Tremoulinas.
   
Biar begitu, Deschamps berangkat ke Parma, menantang Italia dengan ambisi besar. Mereka ingin mereduksi rekor buruk ketika berhadapan dengan Italia. Dari 36 kali bentrok, Prancis hanya menang delapan kali, seri sepuluh kali, dan kalah 18 kali.
   
Tidak ingin membebani pasukannya, dia justru melemparkan pujian kepada lawan. "Mereka (Italia) adalah contoh baik yang harus diikuti. Prandelli begitu mengandalkan pemainnya dan mengubah filosofi tim," jelas Deschamps.
   
Hanya, dia juga membesarkan semangat pasukannya dengan komentar soal hasil seri yang mampu mereka capai dari Spanyol. "Pengalaman melawan Spanyol sangat berharga dan penuh emosi. Saya melihat betapa pemain begitu berkomitmen," katanya. (ham)

Perkiraan Pemain

Italia (4-3-1-2)
Pemain    : Buffon (g); Maggio, Barzagli, Chiellini, Peluso; Marchisio, Pirlo, Giaccherini; Montolivo; Balotelli, El Shaarawy
Pelatih    : Cesare Prandelli

Prancis (4-3-3)
Pemain    : Lloris (g); Debuchy, Yanga-Mbiwa, Sakho, Evra; Cabaye, Capoue, Matuidi; Menez, Giroud, Ribery
Pelatih    : Didier Deschamps
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas Sesumbar Pesta Gol untuk Para TKW Yang Diperkosa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler