jpnn.com, HO CHI MINH - Asia Tenggara makin intens digoda Wonderful Indonesia. Selain gencar melakukan hard selling di MATTA Fair Kuala Lumpur, Kemenpar juga kencang menggoda pasar Vietnam.
Yang terbaru, ada International Travel Exhibition Ho Chi Minh City (ITE HCMC), 7 – 9 September 2017 yang ikut disisipi ‘virus’ Wonderful Indonesia.
BACA JUGA: 2.227 Peserta Ramaikan Karnaval Pesona Danau Toba 2017
Lantas kenapa harus ngotot menggoda pasar Vietnam? Kenapa bidikannya tidak menohok ke Singapura dan Malaysia yang secara geografis lebih dekat ke Indonesia?
“Alasan pertama, Indonesia melimpah dengan destinasi wisata yang disukai orang-orang Vietnam. Dari survei Kemenpar, orang Vietnam itu menggandrungi wisata yang sifatnya luxury (kemewahan) dan modern. Mereka sangat menyukai aktivitas seperti shopping, spa, dan resort,” terang I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Jumat (8/9).
BACA JUGA: Arief Yahya Takjub dengan Desa Wisata Kemiren
Pitana memang tak asal bicara. Untuk urusan belanja, Indonesia tak kalah menarik dengan negara lain. Mall kelas bawah hingga atas ada di Indonesia. Baju, kuliner, hingga kerajinan-kerajinan unik, semua tersedia.
"Resort apa lagi. Banyak yang sudah mendapatkan gelar juara dunia. Resort-resort mewah terbentang dari Sabang sampai Merauke. Yang ber-view laut, apalagi alam pengunungan sangat banyak," imbuhnya.
BACA JUGA: MATTA Fair Beri Inspirasi untuk Besarkan BBTF
Yang hobi memanjakan tubuh atau SPA? Indonesia juga gudangnya. Dari yang tradisional hingga modern, semua siap. Harganya dijamin miring. Ini dinilai sangat cocok untuk turis-turis Vietnam penghobi kemewahan.
Dan semua itu, ikut ditebarkan di Saigon Exhibition & Convention Center Ho Chi Minh City, Vietnam, lokasi ITE HCMC.
"Indonesia menampilkan paviliun seluas 90 sqm dengan mengangkat tema kapal Phinisi sebagai icon yang menjadi ciri khas booth Indonesia di pameran," katanya.
Faktor pendorong lainnya ikut disampaikan Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar. Potensi pasar Vietnam di matanya juga sangat besar. Datanya ada. Menurut dia, dari 90 juta jumlah penduduk Vietnam, 10 juta di antaranya potensi turis asing.
“Selama 2016 baru 45 ribu turis Vietnam yang masuk Indonesia. Baru 0,45 persen dari target 12 juta turis mancanegara 2016. Sisanya yang lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei dan negara Asia Tenggara lainya,” katanya.
Menpar Arief Yahya juga sepakat dengan bawahannya. Menggoda pasar Vietnam, saat ini dinilai sudah sangat pas. Pertumbuhan pariwisatanya naik signifikan di 2016. UNWTO (World Tourism Organization) bahkan sampai tak ragu menempatkan Vietnam sebagai negara ketujuh dengan pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia.
“Saingan kita sekarang Vietnam yang menjadi tourism darling dan sekaligus investor darling. Pertumbuhan Vietnam tergolong cepat. Dan, terbanyak dari China. Ini yang harus digoda untuk berwisata ke Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.
Pemikatnya bisa banyak. Indonesia punya Bali, Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Empat kota besar tadi selama ini menjadi favorit wisman-wisman asal Vietnam.
“Bisa juga Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang, Red). Di sana ada magnet yang sangat melegenda bagi turis Vietnam berupa Candi Borobudur. Semuanya keren. Semuanya kelas dunia. Silakan berwisata ke Indonesia. Kami siap menyambut turis Vietnam dengan penuh kehangatan,” ungkap Arief Yahya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arief Yahya Resmikan Harvest Resort & Village Banyuwangi
Redaktur : Tim Redaksi