Ius Pane Ngompol, Mungkin Dia Takut

Senin, 02 Januari 2017 – 06:45 WIB
Ius Pane saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/1). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com – Polisi berhasil mengendus persembunyian Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane, pelaku perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Petugas menangkap Ius di pool bus Antarlintas Sumatera, Medan, dan Sumatera Utara, Minggu (1/1) pukul 07.45.

BACA JUGA: Kapolda pun Menepuk Kedua Pipi Kasatreskrim Jaktim

Penangkapan Ius dipimpin Kepala Satuan Reskrim (Kasatreskrim) Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana Marpaung.

Ius yang dikawal ketat oleh petugas sejak dari lokasi penangkapan di Medan diterbangkan langsung dari Bandara Kualanamu, Medan, menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG 0143.

BACA JUGA: Kasus Penyekapan Keluarga Dodi Triono Murni Perampokan

Berdasar pantauan Jawa Pos, Ius tiba tepat pukul 14.08 WIB. Sapta menjadi orang pertama yang turun dari pesawat.

Dengan mengenakan pakaian dinas polisi, dia langsung menghampiri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan.

BACA JUGA: Polisi Telusuri Barang Milik Ius di Bekasi dan Bogor

Terlihat dari kejauhan, Iriawan sempat memeluk Sapta. Bukan hanya itu, kedua tangan mantan Kadiv Propam Polri itu sempat menepuk kedua pipi Kasatreskrim tersebut.

Ada sekitar 15 petugas kepolisian yang mengawal Ius. Dalam keadaan diborgol, dia berjalan dengan menunduk. Ius mengenakan kaus hitam dan bermotif garis putih.

Kali pertama datang, dia langsung digiring ke ruang VIP Lounge Sasana Manggala Raja Bandar Halim.

’’Saya mau ngobrol dulu sama Ius,’’ tutur Iriawan lantas masuk ke ruang Sasana Manggala Raja Bandar Halim.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Iriawan keluar dengan didampingi Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono dan Sapta.

Tidak tertinggal, untuk kali pertama, Ius dipamerkan di depan publik. Masih dalam kondisi tertunduk, Ius berdiri tepat di belakang Iriawan.

’’Setelah ini, beberapa penyelidik bakal mencari tahu titik-titik yang sempat dijadikan tempat persembunyian oleh Ius,’’ terang Iriawan.

Dia mengisahkan, Ius ditangkap tujuh petugas gabungan asal Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, dan Depok. Petugas melacak dengan menyamar sebagai preman.

Keberadaan Ius, diakui Iriawan, seperti belut. Artinya, dia sangat susah ditangkap. Namun, Iriawan melanjutkan, tim tidak terkalahkan. Setelah diselidiki di bekas rumah kosan Ius di Bekasi, tim mendapat info bahwa dia pergi ke Medan.

Pelaku pergi ke Medan menggunakan bus Antarlintas Sumatera (ALS). Nomor registrasi bus yang digunakan adalah 333.

Pengejaran langsung dilakukan. ’’Info ke Medan didapat pada Jumat (30/12, Red),’’ papar Iriawan.

Petugas menangkap Ius saat hendak turun dari bus. Tepatnya di pool bus ALS, Jalan Sisingamangaraja, Amplas, Medan. Tidak ada perlawanan.

’’Sekitar tujuh anggota kepolisian langsung menyergap Ius saat hendak turun. Disergap di depan pintu bus langsung,’’ kata Iriawan.

Berdasar pengakuan Ius, menurut Iriawan, Ius bakal pergi ke rumah kerabatnya di Kecamatan Amplas, Medan.

Sebelum pergi, dia sempat menjual hasil rampokan di Pulomas ke toko jamu di Bekasi. Hasil penjualan digunakan untuk bekal keberangkatannya ke Medan.

’’Masih banyak tugas yang harus dilakukan kepolisian setelah ini. Selain mencari titik bekas persembunyian, kepolisian bakal datangi toko jamu yang menerima barang dari Ius,’’ jelas mantan direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tersebut.

Kemudian, ketika dikonfirmasi mengenai pemberkasan Ius, Iriawan menyatakan, pihaknya belum mengetahui bakal ditangani Polres Jakarta Timur atau Polda Metro Jaya.

Yang terpenting sekarang, kata pria kelahiran 1962 itu, adalah membongkar titik bekas persembunyian dan mencari barang rampokan yang telah dijual.

Dalam konferensi pers kemarin, ada satu hal yang menarik. Yakni, Ius sempat tepergok Jawa Pos mengompol saat tampil di depan publik. Hal tersebut terlihat dari area bekas berdirinya Ius.

Nah, ternyata, dugaan mengompol itu juga dibenarkan Aviation Security Angkasa Pura II Dwi Ronaldo.

Dia menyatakan, Ius juga mengompol saat di ruang VIP bareng Kapolda. ’’Mungkin takut ya,’’ terangnya singkat kepada Jawa Pos.

Sementara itu, Sapta menyatakan senang bahwa timnya bisa membekuk Ius. Dia menambahkan, tim melakukan investigasi untuk mengendus keberadaan Ius dengan penuh perjuangan. ’’Akhirnya, kini semua pelaku tertangkap,’’ ucapnya.

Setelah konferensi pers, Ius langsung dibawa petugas untuk membongkar bekas persembunyiannya. Ada sekitar sepuluh petugas yang jalan dengan menggunakan tiga mobil. Ius masuk di mobil pertama, Avanza hitam dengan nopol B 8399 B. (sam/co3/ind)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Iriawan: Motif Murni Perampokan Semakin Menguat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler