jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menpora Zainudin Amali.
Pria kelahiran 31 Maret 1962 itu mengapresiasi Menpora Amali yang selalu memberikan dukungan penuh untuk perkembangan sepak bola nasional.
BACA JUGA: Erick Thohir & La Nyalla Daftar Jadi Calon Ketum PSSI, CEO PSIS Malah Bingung
"Terima kasih buat Menpora Zainudin Amali disela-sela kesibukannya selalu hadir memberikan semangat untuk PSSI yang kita cintai dan kita banggakan ini," ungkap Iriawan dalam laman Kemenpora.
Pada kongres biasa PSSI, pria yang akrab disapa Ibul itu membuka acara yang membahas program kerja serta pencapaian selama satu tahun periode.
BACA JUGA: Dirtek PSSI Sebut Shin Tae Yong Layak Lanjut Latih Timnas, Tetapi...
"Kongres biasa PSSI kali ini kita membentuk komite pemilihan (KP) dan komite banding pemilihan (KBP). Kongres ini muncul sebagai respon dari tragedi Kanjuruhan."
"Kita sepakat untuk kedepan tidak ada lagi kejadian yang memakan korban nyawa. Mari kita jadikan sepak bola sebagai olahraga pemersatu dan olahraga yang menyenangkan bukan menjadi tempat yang menakutkan," tambah lulusan Akpol tahun 1984 tersebut.
BACA JUGA: Anggota Exco PSSI Bicara Masa Depan Shin Tae Yong di Timnas Indonesia
Pelaksanaan kongres biasa adalah sebagai respon positif atas semua masukan dan saran serta rekomendasi dari berbagai pihak khususnya dari tim gabungan independen pencari fakta tragedi Kanjuruhan Malang (TGIPF).
"Kami percaya semua masukan bermuara pada niat membawa sepakbola kita lebih baik dan lebih maju."
"Melalui kongres ini pula menunjukkan bahwa PSSI sangat terbuka untuk kemajuan sepakbola Indonesia," papar Iriawan.
Ke depannya Ibul berharap setiap tanggal 1 Oktober bisa diperingati sebagai hari berkabung untuk sepak bola Indonesia.
"Sebagai respon menyikapi Tragedi Kanjuruhan melalui forum ini kami dari PSSI ingin memberikan usulan untuk mengajak semua pihak agar setiap tanggal 1 Oktober menjadi hari libur sepak bola Indonesia."
"Nantinya baik turnamen dan kompetisi bisa libur untuk mengenang tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan korban jiwa," pungkas pria berusia 60 tahun tersebut.(kemenpora/mcr16/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal