JAKARTA – Penyanyi legendaris Iwan Fals kembali merilis album. Jika biasanya penyanyi merilis album self titled atau berjudul sama dengan namanya, kali ini Iwan memilih penggalan nama anak ketiganya sebagai titel album. Yakni, Raya dari Raya Rambu Rabbani yang kini berusia sepuluh tahun.
Iwan mengaku memiliki materi album sejak 2–3 tahun lalu. Namun, dia belum berani menjadikannya album.
’’Materi-materi dalam album ini ada sejak kemarin-kemarin. Tapi, sengaja saya mau tunggu Raya besar dulu biar saya bisa minta izin, boleh nggak nama dia dibuat album,’’ tutur laki-laki yang sering dipanggil Bang Iwan itu saat ditemui di Rolling Stone Cafe, Jakarta, kemarin (26/6).
Album baru tersebut dikemas dalam dua keping DVD yang berisi 18 lagu. Kenapa dia memilih Raya? Sebab, hampir sebagian besar materi dalam album tersebut terinspirasi kehidupan sehari-hari putra bungsunya tersebut. Lagi pula, Iwan sudah membuat lagu untuk dua kakak Raya, yakni Galang Rambu Anarki yang meninggal pada 1997 dan Anissa Cikal Rambu Bassae.
’’Saya perhatiin si Raya kalau sekolah bawa tas gede banget, berat banget. Kok berat banget hidup ya? Tugas sekolah, pulang sore, belum lagi harus sikat gigi, belajar ngaji, les. Banyak. Tapi, bapak nggak maksa kan ya?’’ ujar pria 51 tahun tersebut bertanya kepada buah hatinya.
Raya yang menjawab ’’kadang maksa’’ membuat semua yang hadir dalam acara tersebut tertawa terbahak-bahak.
Menurut istri Iwan yang sekaligus manajernya, Rosana atau biasa dipanggil Yos, sejak tiga tahun lalu suaminya memiliki 18 buah lagu. Semakin lama, materi semakin banyak. Ada sekitar 40 lagu yang harus dipilih untuk dimasukkan dalam album kali ini. Berkat kerja keras Yos dan Cikal, mereka berhasil memilah lagu-lagu tersebut hingga terpilih 18 judul yang dianggap cocok untuk dijadikan satu album.
’’Kalau sudah on fire, papa terus aja bikin lagu. Dari 18, bertambah jadi 20, terus saja sampai 40. Sampai bingung milihnya,’’ tutur Cikal yang disambut tawa Bang Iwan.
Penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu terkenal dengan kritik-kritik sosial dalam lagunya. Dalam album terbarunya, penyanyi asal Bandung itu tidak mengategorikan lagu-lagunya dalam genre. Dia mengungkapkan, dirinya hanya ingin menulis menurut kata hati.
’’Saya udah dol. Mana kritik mana bukan, berekspresi aja. Biar para pengamat yang memilah-milah. Saya hanya membuat dan mengekspresikan,’’ ujarnya.
Untuk album selanjutnya, penyanyi yang memulai debut sejak 1970-an itu ingin mempersembahkannya untuk sang istri, Rosiana. ’’Taj Mahal saja ada. Jadi, doakan saja saya bisa membuat Taj Mahal dalam bentuk album. Tunggu saja,’’ kata Iwan disambut sorak sorai para hadirin. (yas/c5/any)
Iwan mengaku memiliki materi album sejak 2–3 tahun lalu. Namun, dia belum berani menjadikannya album.
’’Materi-materi dalam album ini ada sejak kemarin-kemarin. Tapi, sengaja saya mau tunggu Raya besar dulu biar saya bisa minta izin, boleh nggak nama dia dibuat album,’’ tutur laki-laki yang sering dipanggil Bang Iwan itu saat ditemui di Rolling Stone Cafe, Jakarta, kemarin (26/6).
Album baru tersebut dikemas dalam dua keping DVD yang berisi 18 lagu. Kenapa dia memilih Raya? Sebab, hampir sebagian besar materi dalam album tersebut terinspirasi kehidupan sehari-hari putra bungsunya tersebut. Lagi pula, Iwan sudah membuat lagu untuk dua kakak Raya, yakni Galang Rambu Anarki yang meninggal pada 1997 dan Anissa Cikal Rambu Bassae.
’’Saya perhatiin si Raya kalau sekolah bawa tas gede banget, berat banget. Kok berat banget hidup ya? Tugas sekolah, pulang sore, belum lagi harus sikat gigi, belajar ngaji, les. Banyak. Tapi, bapak nggak maksa kan ya?’’ ujar pria 51 tahun tersebut bertanya kepada buah hatinya.
Raya yang menjawab ’’kadang maksa’’ membuat semua yang hadir dalam acara tersebut tertawa terbahak-bahak.
Menurut istri Iwan yang sekaligus manajernya, Rosana atau biasa dipanggil Yos, sejak tiga tahun lalu suaminya memiliki 18 buah lagu. Semakin lama, materi semakin banyak. Ada sekitar 40 lagu yang harus dipilih untuk dimasukkan dalam album kali ini. Berkat kerja keras Yos dan Cikal, mereka berhasil memilah lagu-lagu tersebut hingga terpilih 18 judul yang dianggap cocok untuk dijadikan satu album.
’’Kalau sudah on fire, papa terus aja bikin lagu. Dari 18, bertambah jadi 20, terus saja sampai 40. Sampai bingung milihnya,’’ tutur Cikal yang disambut tawa Bang Iwan.
Penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu terkenal dengan kritik-kritik sosial dalam lagunya. Dalam album terbarunya, penyanyi asal Bandung itu tidak mengategorikan lagu-lagunya dalam genre. Dia mengungkapkan, dirinya hanya ingin menulis menurut kata hati.
’’Saya udah dol. Mana kritik mana bukan, berekspresi aja. Biar para pengamat yang memilah-milah. Saya hanya membuat dan mengekspresikan,’’ ujarnya.
Untuk album selanjutnya, penyanyi yang memulai debut sejak 1970-an itu ingin mempersembahkannya untuk sang istri, Rosiana. ’’Taj Mahal saja ada. Jadi, doakan saja saya bisa membuat Taj Mahal dalam bentuk album. Tunggu saja,’’ kata Iwan disambut sorak sorai para hadirin. (yas/c5/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Olga Harusnya Sadar Masuk Ruang Publik
Redaktur : Tim Redaksi