JAKARTA-Pemain asing yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) dan sempat terancam permasalahan izin tinggal (Kitas) bisa semakin tenang. Itu setelah pihak PT Liga Indonesia (PT LI) mengalihkan sponsor untuk para pemain asing tersebut.
Media officer PT LI, Azwan Karim, menyebut bahwa sponsor yang akan digunakan untuk mengurus masalah administrasi keimigrasian sekitar 81 pemain asing yang berlaga di ISL, bukan lagi PSSI.
"Kami sudah alihkan sponsor ke pihak Kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) dan KONI," katanya, kemarin (7/4).
Kondisi ini menurut Azwan terjadi karena kondisi persepak bolaan Indonesia sedang tidak normal. Biasanya, lanjut dia, sponsor yang mendatangkan pemain asing ke Indonesia tersebut adalah federasinya sepak boa masing-masing, alias PSSI.
Namun, setelah adanya dualisme kepengurusan dan kompetisi di Indonesia, masalah keimigrasian ini semakin mencuat. Bahkan, semakin pelik karena ada upaya menghambat perizinan pemain karena ISL dianggap sebagai liga tidak resmi.
Menurut lelaki plontos ini, PT LI saat ini telah sukses mendapatkan surat rekomendasi masalah sponsor tersbeut dari Kemenpora dan KONI.
"Sudah tidak ada masalah. Kami sudah mendapatkan surat (sponsor) dari KONI, kami juga sudah dari Menpora. Kini tinggal melanjutkan prosesnya saja," tutur Azwan.
Dengan adanya sponsor yang lebih tinggi dari PSSI itu, lanjut dia, pihaknya tinggal melanjutkan ke pihak Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) untuk masalah izin kerja. Serta, kepada pihak Dirjen Imigarsi untuk masalah Kitas.
"Pekan depan semuanya sudah harus beres. jadi, pemain asing tak perlu khawatir lagi dan bisa bermain dengan nyaman," terang Lelaki yang juga menjadi operator Liga Indonesia itu.
Sementara itu, pihak Dirjen Imigrasi sampai kemarin mengaku masih belum mendapat pengajuan izin dari PT LI dengan sponsor KONI ataupun Menpora. Kabag Humas Dirjen Imigrasi Maryoto Sumardi menjelaskan bahwa nasib pemain asing memang bisa terancam jika pengurusan izin ini tak kunjung dilakukan.
"Pemain asing harus punya kitas dan izin kerja. Dua-duanya harus dapat, jika tidak, tentu tak bisa bermain," ucapnya saat dihubungi Jawa Pos, kemarin (7/4).
Mengenai tidak adanya rekomendasi dari sponsor atau PSSI, Maryoto tak mau terlalu ribet. Bagi dia, jika sponsor yang lama dari pemain asing ini tidak mau lagi memberi rekomendasi, maka pemain tinggal mencari sponsor baru.
"Kalau sudah punya sponsor baru, tinggal mengajukan izin kepada Dirjen Imigrasi dan Depnaker. Sampai sekarang kami masih menunggu pengajuan itu," tandasnya. (aam/dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSMS Lebih Siap
Redaktur : Tim Redaksi