Izin Pertandingan Kandang Persebaya Dibekukan

Selasa, 05 Juni 2012 – 05:15 WIB
Suporter Persebaya, Bonek. Foto: Sugeng Deas/Jawa Pos

SURABAYA - Persebaya Surabaya sepertinya akan kesulitan mendapat izin untuk menggelar pertandingan kandang. Kabar pahit ini harus diterima oleh pencinta sepak bola Surabaya setelah adanya kisruh antara sporter pendukung Persebaya dengan pihak kepolisian di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, 3 Juni lalu.
   
Kepastian pembekuan izin pertandingan Persebaya ini disampaikan langsung oleh Kombespol Tri Maryanto. Menurut dia, pembekuan izin itu tidak hanya diberlakukan bagi Persebaya 1927. "Tapi bagi semua tim sepak bola yang ada di Surabaya. Tidak ada batas waktu untuk masalah ini sampai ada pembicaraan lebih lanjut dan kondisi telah kondusif," kata Kombespol Tri Maryanto, Senin (4/6)   

Kendati mendapat ancaman seperti itu, manajemen Persebaya tidak lantas menjaga jarak dengan pihak kepolisian. Malahan sebaliknya mereka akan berusaha untuk kooperatif dengan pasukan baju cokelat itu.

"Kami akan terus melakukan pendekatan dengan mereka (Polisi, Red). Pasti ada solusi untuk masalah ini," kata Direktur Utama PT Pengelola Persebaya, Dityo Pramono.
   
Pria berambut putih ini mengatakan, sebenarnya bukan izin pertandingan Persebaya yang dibekukan. Namun, lebih kepada izin keramaian. Sebab, lanjut dia, Persebaya sudah mendapat izin pertandingan dari Mabes Polri. "Nah, yang berhak mengeluarkan izin keramaian itu adalah pihak Polrestabes Surabaya, kami akui itu adalah otoritas mereka, dan kami akan melakukan pendekatan dengan mereka," lanjut Dityo.
   
Rencananya, jadwal pertandingan Persebaya yang paling dekat adalah menjamu Persik Kediri dalam pertandingan Piala Indonesia 13 Juni mendatang. Namun, laga perempat final tersebut terancam tidak bisa diselenggarakan di Surabaya. Lagi-lagi terkait masalah ijin.
   
Deputi sekjen bidang kompetisi PSSI, Saleh Ismail Mukadar mengatakan bahwa mereka tidak kaget dengan ancaman adanya pembekuan izin pertandingan Persebaya tersebut. Sebab, sejak awal mereka sudah mencium adanya gelagat tidak baik untuk mempersulit izin Persebaya bermain di kandang.
   
"Ada skenario besar di balik kejadian kemarin yang sengaja diperankan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Targetnya jelas, untuk mempersulit izin Persebaya main di kandang. Bagi kami ini adalah kejahatan terstruktur," kata pria yang juga anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu.
   
Dia lantas menegaskan, semua pencinta sepak bola Persebaya akan berontak bila rencana pembekuan izin pertandingan Persebaya itu benar-benar terjadi. "Kami tidak akan tinggal diam dengan adanya skenario busuk ini. Dan, kalaupun rencana itu benar, maka pihak kepolisian termasuk di dalam skenario itu," timpal dia.
   
Saleh lantas mencontohkan amukan sporter di Persipura yang mengakibatkan beberapa mobil polisi terbakar. Kemudian, bentrok antar sporter Persib Bandung dan Persija di Jakarta.

"Yang membuat janggal izin bertanding mereka tidak di bekukan. Kok ini ada sporter yang meninggal akibat overacting Polisi, malah izin bertandingnya dicabut," keluh dia.
   
Sementara itu, masalah izin keamanan ini juga di alami oleh Persik Kediri. Masalahnya masih sama, karena terkendala izin, tim Macan Putih itu kesulitan menggelar pertandingan perempat final melawan Persebaya 6 Juni mendatang.

Asisten manajer Persik, Arya Wishnu Ardi mengatakan sampai saat ini izin untuk pertandingan belum keluar. Padahal pertandingan Persik menjamu Persebaya tinggal beberapa hari lagi. "Tapi, kami sudah siapkan beberapa plan. Salah satunya adalah memindahkan pertandingan ini ke Solo. Toh pemain kami maupun Persebaya sama-sama sudah siap bermain di manapun," ucap Arya.
   
Dalam perkembangan yang sama, pihak Polda Jatim pun seakan cuci tangan dengan masalah izin pertandingan Persebaya tersebut."Pada prinsipnya ijin dari Polda itu tergantung dari rekomendasi Polres setempat. Karena mereka selaku pemilik wilayah," kilah kabidhumas Polda Jatim, Kombespol Hilman Thayib. (dik/byu/gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pebalap Jepang Tercepat Etape I Tour de Singkarak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler