BEIJING - Hubungan diplomatik Amerika Serikat-Tiongkok yang sempat memburuk karena perlindungan politik yang diberikan kepada aktivis Chen Guangcheng telah menemukan jalan tengah. Pemerintah Tiongkok mengusulkan agar pengacara tunanetra tersebut mengajukan aplikasi untuk sekolah ke luar negeri.
Namun, sebagian pihak memberikan catatan terkait dengan begitu cepatnya pengambilan keputusan terhadap isu yang menuai kontroversi terhadap kepemimpinan pemerintahan Tiongkok. Dikhawatirkan, sikap lunak terhadap Chen akan membahayakan kekuasaan Partai Komunis.
Pengumuman oleh Kementerian Luar Negeri tersebut menyusul drama dan permohonan publik Chen yang ingin menghabiskan beberapa waktunya ke depan di Amerika Serikat. Chen berbicara melalui telepon dalam sebuah rapat kongres AS untuk membahas kasusnya.
"Chen Guangcheng terakhir masih dirawat di rumah sakit," terang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Liu Weimin dalam pernyataan singkat.
"Jika ingin sekolah di luar negeri, dia (Chen) bisa mengajukan permohonan melalui jalur-jalur umum ke departemen terkait yang sesuai dengan hukum. Sama dengan warga negara Tiongkok lainnya," tandasnya.
Beberapa saat sebelum pengumuman dari Kemenlu tersebut, Chen menyatakan kepada Reuters bahwa kondisinya saat itu tidak terlalu baik. "Kondisiku saat ini tidak terlalu baik. Saya baru tahu kalau saat teman-temanku ingin menjenguk, mereka malah dipukuli," terangnya.
"Selain itu, untuk dua hari terakhir, saya belum bisa bertemu dengan para diplomat Kedubes AS. Mereka datang kemari, tapi tidak diizinkan masuk untuk menemui saya. Saya pikir situasi ini sangat buruk," ungkapnya.
Krisis diplomatik yang berhubungan dengan Chen mencuat pekan lalu, ketika Chen meminta suaka ke Kedubes AS di Beijing. Dia bersembunyi tiga hari setelah melarikan diri dari tahanan rumah. Pengacara 40 tahun tersebut lalu dibawa ke rumah sakit setelah mendapat jaminan dari pemerintah Tiongkok bahwa dia dan keluarganya akan mendapatkan perlakuan lebih baik.
Namun, dalam beberapa jam saja, Chen berubah pikirkan, dia ingin pergi ke AS bersama pesawat Hillary Clinton yang tengah berkunjung ke Beijing.
Salah satu media utama Tiongkok menuduh Chen sebagai pion AS untuk bertindak subversif terhadap kekuasaan Partai Komunis. Media tersebut juga menggambarkan Dubes AS untuk Tiongkok Garry Locke sebagai orang yang selalu mencari masalah.
"Chen Guangcheng telah menjadi alat dan pion bagi politisi Amerika untuk memperburuk citra Tiongkok," tulis Beijing Daily. (cak/c10/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agen Khusus Imigrasi AS Ditembak Putra Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi