jpnn.com - JAKARTA - Para tokoh masyarakat Jawa Barat mendesak pemerintah untuk mengganti nama Jabar menjadi Provinsi Pasundan. Alasannya, nama Jabar tidak mengindentikkan sejarah Pasundan.
"Secara akademis, sejak 2003 hingga hari ini prestasi pendidikan di Jawa Barat terus menurun. Yang bertahan hanya posisi kemiskinan saja di rangking 15. Ini mengapa terjadi, karena orang Pasunda telah kehilangan jati dirinya, dibanding daerah lain seperti Banten, Papua Barat, NAD, dan lainnya," kata Prof Asep Syaifuddin saat melakukan pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, Selasa (4/8).
BACA JUGA: Alamak, Kapten Tugboat Hilang saat Berlayar ke Batam
Perubahan nama Pasundan ini, mendapat tanggapan positif dari Menteri Yuddy. Alasannya, aspirasi perubahan nama tersebut ada dasar hukumnya yaitu sesuai Permendagri No 30/2012, UU Otda 32/2004 jo UU 23/2014. Hanya saja, perubahan nama Jabar ini belum terlalu kuat sehingga perlu diangkat lagi dalam diskusi-diskusi agar gaungnya lebih besar.
"Perubahan nama Jabar karena dinilai tidak mengindentikkan sejarah sah-sah saja. Hanya saja harus ada tinjauan akademisnya, surat gubernur kepada DPRD provinsi, surat bupati/walikota kepada DPRD kab/kota," terangnya.
BACA JUGA: Penganut Ilmu Hitam Curi Organ Mayat, Warga Begadangan jaga Kuburan
Secara pribadi, Yuddy mendukung perubahan nama Provinsi Jawa Barat. Hanya saja menurut dia, nama Jabar harus tetap melekat. "Bisa saja jadi Provinsi Sunda-Jabar, Pasundan-Jabar, Parahiyangan-Jabar," ucapnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Alhamdulillah, Ratusan Honorer K2 Terima SK Pengangkatan CPNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum ke KPK, Gatot Teken 6 Nama, Wagub Merasa tak Dilibatkan
Redaktur : Tim Redaksi