JAKARTA - Puan Maharani membantah pergantian Ketua Fraksi PDI Perjuangan dari Tjahjo Kumolo ke dirinya, punya agenda khusus. Menurutnya, pergantian itu merupakan rotasi biasa yang diharapkan ada pembagian tugas.
Tjahjo sebagai Sekjen PDI Perjuangan, kata Puan diminta Ketua Umum Megawati untuk lebih fokus kepada jabatannya agar roda organisasi kepartaian berjalan lebih baik. "Menjelang 2014 tentu saja harus ada koordinasi intensif fraksi dan partai. Sudah menjadi keputusan partai, pak Tjahjo akan fokus pada kesekjenan, saya ditugaskan bisa menjalankan tugas ketua fraksi di DPR," kata Puan, kepada wartawan, Selasa (24/1) di Jakarta didampingi Tjahjo Kumolo.
Perempuan kelahiran 6 September 1973 ini mengatakan, pembagian tugas di fraksi dan komisi tetap berjalan bersinergi. "Sebagai anggota DPR tentu bisa jalankan itu dengan baik dan aturan yang ada," tegasnya.
Putri Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri ini membantah jika pergantian itu sebagai persiapan dirinya diusung sebagai Calon Wakil Presiden maupun pengganti Megawati sebagai Ketum PDI Perjuangan. "Sampai saat ini tidak ada wacana atau penempatan khusus bagi saya. Ini amanah dan penugasan partai. Bukan saja di PDIP tapi partai lain juga pasti seperti ini. Kami kami harus lebih bisa berkoordinasi dan mensinergikan," katanya.
Dia menegaskan, kalau di internal PDIP soal capres dan cawapres seperti yang sudah diamanahkan Kongres dan Rakernas di Bandung, itu diserahkan kepada Ketum. "Itu wewenang Ketua Umum memutuskan siapa maju, dan kapan diputuskan. Kami internal tidak akan memerdebatkan dan membicarkannya, dan kami serahkan kepada Ketua Umum," ujarnya.
Puan menegaskan penugasannya sebagai Ketua Fraksi tidak ada hubungan dengan 2014 - 2015. "Tapi, dinamika politik itu berkembang detik demi detik, jam perjam hari perhari, kita tidak tahu. Saya berusaha menggunakan semua energi dan semampu saya untuk fraksi dan artai ke depan," katanya.
Mengapa baru dilakukan pergantian Ketua Fraksi padahal sudah lama direncanakan? Puan enggan menjawab itu rahasia "Itu rahasia dong. Kita punya mekanisme dan aturan yang kita jalankan. Itu putusan internal yang sudah dipertimbangkan matang secara musyawarah mufakat," katanya.
Sementara itu, Tjahjo yang hanya menjadi anggota biasa dalam Fraksi PDIP tidak akan meninggalkan DPR. Ia akan tetap di DPR hingga masa bhaktinya berakhir.
"Saya sebagai orang politik dipercaya Ibu Ketua Umum sebagai Sekjen, tetap memegang tugas sebagai Anggota DPR. Hanya mulai 2012 makin banyak tugas partai jelang pemilu, maka hasil rapat pleno menugaskan saya. Banyak pertimbangan partai menunjuk Ibu Puan. Selama tiga tahun memimpin fraksi dengan saya, soal senioritas Puan juga termasuk senior. Ukurannya bukan masa jabtan di DPR. Saya kira ini bagian dari penugasan partai dan partai menilau Bu Puan mampu," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BK Minta Keterangan Konsultan
Redaktur : Tim Redaksi