jpnn.com, MUSI BANYUASIN - Calon Bupati Musi Banyuasin (Muba) nomor urut 1 Lucianty menjadi kandidat kepala daerah terkaya dalam Pilkada se-Sumatera Selatan dengan nilai Rp 490 miliar.
Berdasarkan data dari elhkpn.kpk.go.id. total harta kekayaan Lucianty mencapai Rp 490 miliar.
BACA JUGA: Partisipasi Pemilih di Pilkada Muba Hanya 60 Persen
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya M. Haekal Al-Haffafah mengungkapkan itu bukti nyata sekaligus menegaskan bahwa motivasi Lucianty mencalonkan diri sebagai Bupati Muba periode 2025-2030 bukanlah untuk mengejar kekayaan pribadi, melainkan untuk melanjutkan pengabdian yang sudah ia mulai beberapa tahun silam.
"Keputusan Lucianty untuk mencalonkan diri di kontestasi tersebut, mencerminkan bahwa Lucianty sudah “tuntas dengan dirinya sendiri”. Saya melihat itu sebagai bentuk pengabdian yang tulus,” ungkap Haekal, Kamis (3/10/2024).
BACA JUGA: KPU Tetapkan DPT Pilkada Muba 464.909 Pemilih
"Dengan kekayaannya yang sudah sangat cukup, tidak ada lagi kepentingan pribadi yang ingin dikejar. Fokusnya kini hanya pada pembangunan Muba dan menuntaskan program yang belum selesai," imbuhnya.
Lucianty yang pernah menjabat sebagai Ketua TP PKK Muba periode 2010-2015 dikenal sebagai sosok yang mampu memimpin dengan baik dan menjalankan bisnisnya secara legal dan etis.
BACA JUGA: Sejumlah Nama Beken Bakal Maju di Pilkada Muba
Pengamat menilai, dengan pengalaman sukses di dunia bisnis, Lucianty memiliki kemampuan manajerial baik yang bisa memberikan dampak positif bagi Muba.
Selain itu, keterlibatan Lucianty dalam Pilkada Muba 2024 juga dinilai penting untuk keterwakilan perempuan di ranah politik.
"Dengan sentuhan politik dan keahlian bisnisnya, tentu saja hasilnya akan sangat signifikan untuk pembangunan di Muba,” kata Haekal.
Haekal yakin, pengabdian Lucianty adalah langkah nyata untuk memajukan daerahnya, bukan untuk keuntungan pribadi.
Ia ingin memastikan kesejahteraan dan kemajuan Musi Banyuasin melalui program-program yang inovatif, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Cuci Hati