jpnn.com, JAKARTA - Tantowi Yahya resmi dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Selandia Baru, di Istana Negara pada Senin (13/3). Pelantikan juga dilakukan terhadap 16 Duta Besar LBBP lainnya.
Anggota Komisi II DPR yang telah resmi mengundurkan diri, mengaku punya tiga tantangan besar sebagai Dubes di Selandia Baru, ketiganya adalah bidang politik, ekonomi dan sosial budaya.
BACA JUGA: Tantowi: Sumsel Sangat Siap Gelar Asian Games 2018
Di bidang politik, dia diminta Presiden Joko Widodo menjalin komunikasi dengan dua negara lain di Pasific, yakni Samoa dan Kerajaan Tonga. Hal itu karena Indonesia memiliki kepentingan yang besar di kawasan Pasific.
"Bukan saja soal Papua, tapi juga isu-isu lainnya. Saya diminta presiden melanjutkan apa yang dilakukan dubes-dubes sebelumnya, dan dituntut presiden melakukan komunikasi dengan lebih baik lagi dari yang ada. Termasuk dengan kalangan parlemen, NGO, serta lembaga-lembaga penyiaran dan juga kampus," ujar Tantowi.
BACA JUGA: Tantowi Jadi Dubes RI, Pappri Cari Ketua Umum Baru
Di bidang ekonomi, Tantowi mencatat bahwa Selandia Baru sebagai negara kaya. Penduduknya hanya 4,6 juta tapi pendapatan perkapita mereka begitu tinggi. Volume perdagangannya dengan dunia mencapai USD 65 miliar per tahun. Hanya USD 1,3 miliar dengan Indonesia.
"Jadi rendah sekali. Saya dituntut bisa menjadikan perdagangan yang signifikan dalam perspektif kita tidak minus. Dari 1,3 miliar perdagangan kita dengan Selandia Baru, 600 juta itu impor kita. Bagaimana ke depan membuat neraca ini seimbang dengan volume perdagangan yang meningkat," jelasnya.
Adapun sektor yang menurut dia perlu digarap secara serius adalah pariwisata. Dari 4,6 juta penduduk Selandia Baru, katanya, ada 2,5 juta atau lebih 50 persen penduduknya bepergian setiap tahun.
"Saya rasa tidak ada negara di dunia ini yang penduduknya itu 50 persen bepergian setiap tahun. Sayangnya dari 2,5 juta itu kita hanya dapat 70 ribu tiap tahunnya. Sedangkan China itu bisa satu juta. Kemudian Malaysia 300 ribu lebih, Thailand 200 ribu lebih, kita hanya 70 ribu," ungkap Tantowi.
Karena itu, dia bertekad membangun kerja sama yang optimal di bidang pariwisata dengan Selandia Baru. Volume kunjungan warga negara itu ke tanah air harus lebih meningkat.
"Saya harus kerjasama sektor pariwisata. Satu halangan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat adalah konektivitas. Penerbangan langsung dari Selandia ke Indonesia," ujar politikus Golkar itu.
Di bidang sosial budaya, Tantowi ingin peningkatan kerja sama di bidang pendidikan. Apalagi, Selandia Baru sering memberikan beasiswa pada pelajar dari negara lain, termasuk Indonesia.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam