jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan sejumlah pesan penting saat memberikan sambutan pada upacara peringatan HUT ke-78 RI di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Kamis (17/8).
Salah satu pesan yang disampaikan Menaker Ida Fauziyah adalah pentingnya bonus demografi dalam mewujudkan Indonesia maju.
BACA JUGA: Mobil Bursa Kerja Resmi Diluncurkan Menaker Ida, Siap Berkeliling Hingga Pelosok Negeri
"Bonus demografi merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan berpengaruh pada peta perekonomian dunia," kata Menaker Ida Fauziyah yang bertindak sebagai inspektur upacara (irup) HUT ke-78 RI di Kantor Kemnaker, Jakarta.
Dia mengungkapkan sejumlah proyeksi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju, meliputi pertumbuhan ekonomi yang memuncak 7,4 persen pada 2039, pendapatan per kapita sebesar Rp 139,48 juta pada tahun 2045.
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Pastikan Beri Ruang Terhadap Perempuan untuk Tingkatkan Kompetensi
Kemudian 90 persen pekerja bergerak di sektor non-pertanian pada 2045, 99,5 persen pekerja tercakup dalam jaminan sosial ketenagakerjaan pada 2045, dan tingkat pengangguran memasuki level alamiah,
sekitar 4 persen pada 2045.
"Proyeksi tersebut bukanlah semata tentang angka, melainkan sebuah imajinasi kolektif yang harus kita wujudkan bersama," tegas Menteri Ida Fauziyah.
Menurut Menaker Ida, pada konteks ketenagakerjaan dapat ditafsirkan bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi menciptakan beragam peluang kesempatan kerja, yang harus diiringi dengan perbaikan kualitas,
produktivitas, dan kesejahteraan tenaga kerja.
"Kita perlu menyadari masih terdapat banyak persoalan dalam pembangunan ketenagakerjaan," pesannya.
Menaker Ida Fauziyah berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang sebagai bagian merawat imajinasi kebangsaan Indonesia.
"Ini menjadi hal konkret yang dapat kita lakukan sebagai insan aparatur Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengisi Kemerdekaan Indonesia," tegasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi