jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan terpilih menjadi salah satu kandidat calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pria yang akrab disapa Aher ini mengaku tidak akan mengikuti jejak Gita Wirjawan.
Gita melepas jabatannya sebagai Menteri Perdagangan. Alasannya karena dia ingin fokus pada konvensi penjaringan capres Partai Demokrat.
BACA JUGA: Ini 3 Calon Presiden PKS
Aher memilih tidak melepas jabatannya sebagai gubernur karena dia yakin menjadi kandidat capres tidak mengganggu tugasnya sebagai seorang gubernur.
"Saya kira tidak harus (ikut-ikutan Gita) sebab tidak akan menganggu. Insya Allah saya pertanggungjawabkan tugas ini untuk tidak mengganggu apapun tugas saya sebagai Gubernur," kata Aher di kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu (2/2) dinihari.
BACA JUGA: Survei Internal, PKS Mengklaim di Peringkat Kelima
Aher yang juga menjadi anggota Majelis Syuro PKS mengaku bisa membagi waktu dengan baik untuk menjalankan tugasnya sebagai gubernur dan kandidat capres. "Saya bisa membagi waktu dengan baik," ucapnya.
Aher menuturkan, pada hari kerja dirinya tentu harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang gubernur. Nah di luar hari kerja, kata Aher, dia bisa melakukan sejumlah kegiatan lainnya.
BACA JUGA: Aher Siap Bertarung Lawan Jokowi di Pilpres
"Pada hari kerja saya tentu harus bekerja. Pada saat di luar hari kerja tentu kita bisa melakukan dialog publik, komunikasi dengan berbagai pihak dengan tokoh, grass root, kelompok, ormas, mahasiswa, kepemudaan, saya kira bisa dialog kita. Kita ingin membangun kebaikan ke depan secara rasional, masyarakat terlibat," tandasnya.
Selain Aher, ada dua kandidat capres lainnya yakni Presiden PKS Muhammad Anis Matta dan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid. Aher, Anis dan Hidayat masuk dalam posisi lima besar hasil Pemilihan Raya (Pemira) PKS yang diadakan tanggal 29 dan 30 November 2013.
Pemira dilakukan karena adanya dorongan dari kader untuk mempersiapkan capres yang diusung PKS dalam Pemilihan Umum 2014. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Butuh 155 Ribu Pekerja Sosial
Redaktur : Tim Redaksi