jpnn.com, JAKARTA - Posisi Erick Thohir sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI dinilai makin menguatkan elektabilitasnya sebagai calon wakil presiden terkuat di Pilpres 2024.
Erick Thohir memiliki tiga kekuatan populis untuk bisa melaju di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Erick Thohir Ketum PSSI, Presiden Jokowi Berharap Begini
Sebelumnya Erick Thohir juga telah memiliki modal berharga setelah sukses mengomandoi kegiatan Hari Lahir 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Selain itu, dia dinilai sukses menunjukkan kinerja sebagai Menteri BUMN.
BACA JUGA: Jokowi Diprediksi Bakal Dukung Erick Thohir Jadi Cawapres
Kini Erick Thohir menjejakkan tanda sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027.
NU dan PSSI merupakan dua panggung strategis untuk menjajaki panggung elektoral yang sesungguhnya di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Hasil Pemilihan Ulang: Ratu Tisha dan Yunus Nusi jadi Waketum PSSI
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik Surokim Abdussalam.
“Posisi Erick Thohir di Acara Harlah 1 abad NU cukup strategis dan potensial bisa menambah dan menguatkan elektabilitas beliau,” ujar Surokim.
Kesuksesan Erick Thohir memimpin perhelatan akbar NU tersebut membuat banyak tokoh-tokoh dan kader dari organisasi Islam terbesar di Indonesia itu jatuh hati kepadanya.
Menurutnya, Erick bisa menunjukkan taringnya di PSSI melalui transformasi di tubuh persepakbolaan Indonesia. Bila itu bisa dilakukan, niscaya kepercayaan masyarakat, khususnya pencinta sepak bola bakal makin besar kepadanya.
Direktur Lembaga Riset dan Konsultasi Political Literacy Desk (Polldesk) Faisal Riza ikut menanggapi terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketum PSSI.
Dia meyakini pengalaman yang dimiliki Erick Thohir bakal menjadi modal untuk membenahi sepak bola Indonesia sampai ke akar-akarnya.
Seperti diketahui, Erick Thohir memiliki segudang pengalaman di industri sepak bola baik dalam maupun luar negeri. Erick tercatat pernah menjadi pemilik klub raksasa Serie A Inter Milan.
Bagi Faisal, pengalaman segudang Erick Thohir di industri sepak bola bakal membawa dampak signifikan di dalam internal PSSI.
“Wajar itu menjadi panggung politik, tapi politik seperti apa digambarkan? Saya melihatnya bagaimana nanti sepak bola itu menjadi kekuatan menyatukan, memajukan, ini menjadi portofolio bagus, bukan sekadar menjadi suara,” ujar Faisal.
Terlebih Faisal melihat animo pendukung sepak bola Indonesia sangat besar dan solid sehingga prestasi yang kelak mampu dihadirkan Erick Thohir bisa menjadi modal penting untuk menarik simpati masyarakat di Pilpres 2024 mendatang.
“Jadi bola bisa menjadi pemersatu. Kalau ini bisa menjadi saran seperti itu posisi Ketum PSSI, menjadikan bola pemersatu, ini akan melengkapi portofolio beliau (Erick Thohir),” pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi