BUKAN hanya pop melayu, Iyeth Bustami ternyata cukup piawai melantunkan lagu berirama jazz. Kemampuannya membawakan lagu beragam genre itu yang membuatnya kerap diundang menyanyi di istana dan kantor kementerian. Di Malaysia pun, namanya dikenal luas.
Nama Iyeth Bustami dikenal berkat Laksamana Raja di Laut. Bukan hanya seantero negeri, lagu pop melayu itu membuatnya populer hingga ke negara tetangga, Malaysia. Namun, siapa sangka kalau sebenarnya perempuan kelahiran Riau, 24 Agustus 1974 itu pun piawai membawakan lagu berirama jazz.
Dia kerap melantunkannya saat tampil off air. ”Basically aku itu (penyanyi) jazz. Jadi, dari pengalaman aku dulu memang nyanyi jazz di cafe-cafe. Jadi sampai sekarang aku kalau show juga suka bawain lagu di luar (lagu) melayu,” katanya saat ditemui di gedung Manggala Wanabhakti, Senayan, Selasa (26/3).
Kemampuannya menyanyikan beragam genre itu yang mengantarkannya hingga ke istana. Pemilik nama asli Sri Barat itu kerap didapuk tampil menghibur tamu negara membawakan lagu pop melayu, jazz hingga lagu-lagu tradisional. ”Terakhir enam bulan yang lalu. Di sana nggak aku saja, ada beberapa penyanyi lainya. Jadi, setiap perform (bawain) tiga lagu,” ungkapnya.
Selama menjadi penyanyi langganan istana, banyak pengalaman menarik yang didapat Iyeth. Selain tentunya sederet aturan yang harus dipatuhinya. ”Beda banget (rasanya tampil di istana). Tapi yang paling penting, pakaian di sana kami nggak boleh terbuka dadanya. Tapi aku sendiri nggak terlalu repot karena memang busananya dari dulu begini, berpakaian memang santun,” tuturnya.
Selain istana, Iyeth kerap diundang menyanyi di kantor kementerian. Seperti kemarin, dia menghibur tamu dalam peluncuran buku Kesan dan Kedaksian Pejuangan Darori Wonodipuro, Penuturan Sahabat, Kolega dan Keluarga yang digagas Kementerian Kehutanan. ”Setelah sering di undang istana, aku banyak dapat dari kementerian juga,” terangnya.
Saat ini, lanjut Iyeth, aktivitasnya lebih banyak off air ketimbang on air. Jadi, dia memang jarang tampil di televisi, tetapi tidak vakum. ”Kalau aku nggak nongol di televisi, bukan berarti aku berhenti menyanyi. Aku masih nyanyi kok, mungkin nggak seintens dulu, sekarang banyak off air,” terang istri Eka Sapta itu.
Lalu, kapan meluncurkan album baru? Iyeth belum punya rencana untuk itu. Sebab, dia sadar kalau sekarang masanya girlband dan boyband, sehingga dia khawatir albumnya tak laku seperti yang terjadi di album sebelumnya. Terlebih, sekarang cukup sulit baginya menemukan produser yang mau membiayai penggarapan albumnya.
Itu yang membuatnya memutuskan membangun label musik sendiri. Jadi, dia tak perlu lagi bersusah payah mencari produser yang bersedia bekerjasama dengannya, ke sana kemari. ”Jujur, susah banget sekarang. Makanya album terbaru aku itu semuanya dari uang pribadi aku,” pungkasnya. (ash)
Nama Iyeth Bustami dikenal berkat Laksamana Raja di Laut. Bukan hanya seantero negeri, lagu pop melayu itu membuatnya populer hingga ke negara tetangga, Malaysia. Namun, siapa sangka kalau sebenarnya perempuan kelahiran Riau, 24 Agustus 1974 itu pun piawai membawakan lagu berirama jazz.
Dia kerap melantunkannya saat tampil off air. ”Basically aku itu (penyanyi) jazz. Jadi, dari pengalaman aku dulu memang nyanyi jazz di cafe-cafe. Jadi sampai sekarang aku kalau show juga suka bawain lagu di luar (lagu) melayu,” katanya saat ditemui di gedung Manggala Wanabhakti, Senayan, Selasa (26/3).
Kemampuannya menyanyikan beragam genre itu yang mengantarkannya hingga ke istana. Pemilik nama asli Sri Barat itu kerap didapuk tampil menghibur tamu negara membawakan lagu pop melayu, jazz hingga lagu-lagu tradisional. ”Terakhir enam bulan yang lalu. Di sana nggak aku saja, ada beberapa penyanyi lainya. Jadi, setiap perform (bawain) tiga lagu,” ungkapnya.
Selama menjadi penyanyi langganan istana, banyak pengalaman menarik yang didapat Iyeth. Selain tentunya sederet aturan yang harus dipatuhinya. ”Beda banget (rasanya tampil di istana). Tapi yang paling penting, pakaian di sana kami nggak boleh terbuka dadanya. Tapi aku sendiri nggak terlalu repot karena memang busananya dari dulu begini, berpakaian memang santun,” tuturnya.
Selain istana, Iyeth kerap diundang menyanyi di kantor kementerian. Seperti kemarin, dia menghibur tamu dalam peluncuran buku Kesan dan Kedaksian Pejuangan Darori Wonodipuro, Penuturan Sahabat, Kolega dan Keluarga yang digagas Kementerian Kehutanan. ”Setelah sering di undang istana, aku banyak dapat dari kementerian juga,” terangnya.
Saat ini, lanjut Iyeth, aktivitasnya lebih banyak off air ketimbang on air. Jadi, dia memang jarang tampil di televisi, tetapi tidak vakum. ”Kalau aku nggak nongol di televisi, bukan berarti aku berhenti menyanyi. Aku masih nyanyi kok, mungkin nggak seintens dulu, sekarang banyak off air,” terang istri Eka Sapta itu.
Lalu, kapan meluncurkan album baru? Iyeth belum punya rencana untuk itu. Sebab, dia sadar kalau sekarang masanya girlband dan boyband, sehingga dia khawatir albumnya tak laku seperti yang terjadi di album sebelumnya. Terlebih, sekarang cukup sulit baginya menemukan produser yang mau membiayai penggarapan albumnya.
Itu yang membuatnya memutuskan membangun label musik sendiri. Jadi, dia tak perlu lagi bersusah payah mencari produser yang bersedia bekerjasama dengannya, ke sana kemari. ”Jujur, susah banget sekarang. Makanya album terbaru aku itu semuanya dari uang pribadi aku,” pungkasnya. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meriam Bellina Bagi-bagi Bawang dan Cabai
Redaktur : Tim Redaksi