"Untuk menjadikan mereka pengusaha nasional yang tangguh dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BPH Migas," kata Fahmi, Rabu (21/11).
Putra almarhum Matori Abdul Jalil itu mengaku kaget karena selama ini terjadi kesenjangan antara pihak pengusaha dengan BPH Migas. Menurutnya, hal itu membuat BPH Migas menjadi kurang baik di mata para pengusaha.
Karenanya, Fahmi mengajak seluruh pengusaha sektor hilir migas untuk menjadikan BPH Migas sebagai rumah besar. "Kita pecahkan bersama-sama seluruh persoalan yang ada di hilir migas," tuntasnya.
Sedangkan Ketua DPP Hiswana Migas, Erry Hadi Purnomo mengatakan, keberadaan BPH Migas sangat dibutuhkan oleh para pelaku di sektor hilir migas. "Kita terus terang, secara realistis BPH Migas kita perlukan, karena BPH Migas kan wasit," ujarnya.
Erry menilai keberadaan BPH Migas sebagai regulator memang diperlukan. "Jadi saya rasa keberadaan BPH Migas akan tetap eksis dan diperlukan dalam penerapan regulasi di sektor hilir sesuai dengan amanat Undang-undang," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... World Bank: Perubahan Iklim Global Ancam Ekonomi Dunia
Redaktur : Tim Redaksi