jpnn.com, JAKARTA - Pemusatan latihan Timnas Indonesia yang tak kunjung terlaksana sesuai jadwal yang dinyatakan secara resmi oleh PSSI cukup membingungkan. Pasalnya, tak ada alasan pasti yang diungkapkan selain hanya menantikan hasil swab test yang sejatinya sudah dilakukan sampai ketiga kalinya.
Sebelumnya, latihan dijadwalkan dimulai 25 Juli, tetapi karena permintaan Shin Tae Yong, latihan dimundurkan ke 1 Agustus. Namun, sampai Senin (3/8), latihan ternyata tak kunjung dimulai. Wajar saja jika pecinta sepak bola Indonesia kemudian berpikir tidak-tidak.
BACA JUGA: Kuburan Linda Novida Sari Dibongkar, Jasad Mahasiswi Unram Itu Akhirnya Diautopsi
Bakan, ada kondisi yang sulit didapatkan informasinya tentang aktivitas tim selama menunggu masa jeda dari 25 Juli ke 1 Agustus. Salah satu pemain yang tak mau disebut namanya, kini sudah berada di hotel tempat timnas menginap di Jakarta.
"Saya tahunya disuruh latihan saja di hotel, aktivitas sendiri di kamar masing-masing, itu saja," katanya pemain tersebut singkat.
BACA JUGA: Yunus Nusi Besar Kemungkinan Bakal Didefinitifkan sebagai Sekjen PSSI, Benarkah?
Tertutupnya informasi dan kondisi dari PSSI ini sepertinya memang sudah dipersiapkan, sebab, saat Asisten Pelatih Nova Arianto ditanya, dia tak memberikan jawaban. Demikian juga dengan dokter timnas.
Hanya, saat pemusatan latihan tak kunjung dimulai, ada kejanggalan-kejanggalan.
BACA JUGA: Seminggu Lebih di Jakarta, Timnas Indonesia Tak Kunjung Latihan Bersama, Ada Apa?
Misalnya, saat Ketum PSSI M Iriawan menyebut Manajer Pelatih Shin Tae Yong swab test sampai dua kali dan memilih untuk isolasi mandiri di apartemennya.
Namun, kenyataannya Shin Tae Yong malah keluyuran menghadiri makan malam dengan Ketum PSSI dan juga bertemu dengan Ketum KONI.
BACA JUGA: 9 Pemuda Edan Tiba-tiba Sergap Pelajar Saat Berhenti Buang Air Kecil, Begini Akhirnya
Kemudian, saat ditanya tentang aktivitas pemain, tim media PSSI seperti Bandung Saputra, mengaku belum mendapatkan informasi dan arahan apa-apa dari Timnas Indonesia kecuali tentang menunggu hasil swab test. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad