JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat, Mohammad Jafar Hafsah menginginkan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) yang rencananya memilih pengganti Anas Urbaningrum pada 30-31 Maret 2013 di Bali dilakukan secara aklamasi. Menurutnya, selain meminimalkan biaya politik dalam pelaksanan KLB, manfaat sosial politik juga akan lebih besar.
"Akan lebih baik jika saat KLB nanti telah ada figur yang dapat diterima secara aklamasi," kata Jafar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/3).
Jafar yang juga ketua Fraksi PD di MPR ini mengatakan calon Ketua Umum (Ketum) yang akan dipilih secara aklamasi itu harusnya diterima oleh masyarakat. Ini penting agar PD kembali memenangi Pemilu 2014.
Bekas Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan di Kementerian Pertanian itu lantas menjabarkan kriteria figur yang layak memimpin Demokrat. Pertama, harus mendedikasikan diri sepenuhnya untuk pembenahan Partai Demokrat, artinya segera meninggalkan tanggung jawab yang lain baik di eksekutif, legislatif maupun di yudikatif jika telah diamanahkan sebagai Ketum.
Kedua, Ketum terpilih sejatinya adalah figur yang mampu mengayomi semua kompenen kader serta figur pemersatu yang dapat menjadi rekonsiliator partai, membangun solidaritas dan soliditas kader serta membangun komunikasi yang baik dan harmonis dengan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Majelis Tinggi Partai, seluruh komponen partai di semua tingkatan, dengan pemerintah, partai politik lain dan terutama dengan masyarakat.
Ketiga, memahami dan mengetahui persis persoalan-persoalan di dalam partai demokrat. Keempat, memiliki road map yang jelas, terukur, terarah dan komprehensif untuk pembenahan dan peningkatkan capaian PD. Kelima, berkomitmen kuat untuk selalu turun ke bawah dalam rangka mengefektifkan mesin politik partai.
"Dan yang keenam adalah membuat dan menandatangani pakta integritas sebagai ketua umum untuk bertanggung jawab dan memastikan berjalannya agenda recovery, rehabilitasi, rekonstruksi dan kebangkitan kembali Partai Demokrat secara, cerdas, cermat, terukur dan tepat waktu. (awa/jpnn)
"Akan lebih baik jika saat KLB nanti telah ada figur yang dapat diterima secara aklamasi," kata Jafar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/3).
Jafar yang juga ketua Fraksi PD di MPR ini mengatakan calon Ketua Umum (Ketum) yang akan dipilih secara aklamasi itu harusnya diterima oleh masyarakat. Ini penting agar PD kembali memenangi Pemilu 2014.
Bekas Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan di Kementerian Pertanian itu lantas menjabarkan kriteria figur yang layak memimpin Demokrat. Pertama, harus mendedikasikan diri sepenuhnya untuk pembenahan Partai Demokrat, artinya segera meninggalkan tanggung jawab yang lain baik di eksekutif, legislatif maupun di yudikatif jika telah diamanahkan sebagai Ketum.
Kedua, Ketum terpilih sejatinya adalah figur yang mampu mengayomi semua kompenen kader serta figur pemersatu yang dapat menjadi rekonsiliator partai, membangun solidaritas dan soliditas kader serta membangun komunikasi yang baik dan harmonis dengan Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Majelis Tinggi Partai, seluruh komponen partai di semua tingkatan, dengan pemerintah, partai politik lain dan terutama dengan masyarakat.
Ketiga, memahami dan mengetahui persis persoalan-persoalan di dalam partai demokrat. Keempat, memiliki road map yang jelas, terukur, terarah dan komprehensif untuk pembenahan dan peningkatkan capaian PD. Kelima, berkomitmen kuat untuk selalu turun ke bawah dalam rangka mengefektifkan mesin politik partai.
"Dan yang keenam adalah membuat dan menandatangani pakta integritas sebagai ketua umum untuk bertanggung jawab dan memastikan berjalannya agenda recovery, rehabilitasi, rekonstruksi dan kebangkitan kembali Partai Demokrat secara, cerdas, cermat, terukur dan tepat waktu. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Masih Simpan Nama Calon Ketum
Redaktur : Tim Redaksi