Jaga Kesinambungan Kompetisi, Siap-Siap Gulirkan Piala Panglima TNI

Senin, 19 Oktober 2015 – 17:15 WIB
Ketua SC Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait bersama Panglima TNI Jenderal Gator Nurmantyo (kiri) dan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti di SUGBK, Minggu (18/10) malam. Foto: SC Piala Presiden for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Panitia Pengarah (SC) Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait menyatakan bahwa ada faktor penting sehingga laga turnamen sepak bola yang mencapai puncaknya Minggu (18/10) malam di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK) itu berlangusng sukses. Menurutnya, kunci penting suksesnya Piala Presiden 2015 adalah dukungan Polri, TNI dan seluruh tim beserta pendukungnya.

Ara -sapaan Maruarar- mengatakan, laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang berlangsung aman tentu berkat dukungan sepenuhnya TNI dan Polri. Secara khusus politikus PDI Perjuangan itu berterima kasih kepada Panglima TNI Jenderal Gator Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana, serta Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Semua Bobotoh Selamat sampai di Rumah

“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan TNI dan Polri, Piala Presiden bisa berjalan aman, lancar, tertib, dari mulai babak penyisihan hingga final tadi malam," kata Maruarar melalui pesan singkat, Senin (18/10).

Menurutnya, sukses Piala Presiden 2015 akan segera disambung dengan ajang lain. Yakni Piala Panglima TNI.

BACA JUGA: Suporter Persib yang Bawa Jimat Itu Masih Ditahan

Pernyataan Maruarar itu seolah menguatkan sinyal dari Presiden Joko Widodo tentang kompetisi besar yang akan digelar dalam waktu dekat ini. “Ini agar kompetisi terus berguli, pemain tetap merumput dan perekonomian rakyat berjalan,” tuturnya.

Maruarar menegaskan, bercermin pada Piala Presiden 2015, maka kunci penting kompetisi adalah sikap fair play dan transparansi. Laga-laga Piala Presiden juga menempatkan wasit sebagai sosok yang sangat dihormati.

BACA JUGA: Ahok Anggap Hadiah Piala Presiden Naikkan Profesionalisme

“Tidak ada pengaturan skor. Pemain enggak berani mendekat apalagi memukul wasit. Pertandingan bersih karena itu," tuturnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dari 1.191 Kini Tinggal 39, Ini Penyebabnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler