Jajal Ilmu Kebal, 2 Warga Cilincing Tewas

Selasa, 21 Februari 2012 – 12:18 WIB
SERANG - Kelakuan empat pemuda warga Cilincing, Kelapa Dua, Jakarta Utara ini ada-ada saja. Maksud hati ingin mencoba ilmu kebal, malah  berakhir celaka. Akibatnya, empat dari dua pemuda yang ingin memiliki ilmu kebal itu tewas setelah disiram air keras. Sedangkan, dua lainnya mengalami luka bakar.

Dua orang yang tewas masing-masing bernama Dedi Supriyadi, 26 dan Andri, 26. Sedangkan, satu temannya Abdurohim, 28 dan Zainul, 50 (guru spiritual) mengalami luka bakar. Sedangkan, satu orang lagi yang bernama Hendra, 25, lolos dari maut setelah urung disiram air keras.

Abdurohim dan Zainul sempat kritis dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang karena luka bakar di kedua telapak tangannya. Peristiwa tragis itu terjadi Minggu (19/2) pukul 21.00. Informasi yang diperoleh INDOPOS, empat warga Cilincing itu, Minggu (19/2) pukul 16.00, datang ke rumah Zainul, 64 di Kampung Lingkungan Kebanyakan, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Niat keempat pemuda ini ingin mempelajari ilmu kekebalan tubuh kepada Zaenul. Profesi Zaenul sendiri belum diketahui pasti. Pasalnya, pria itu baru tinggal dua minggu di tempat tersebut. Usai menjalani salat Isya, sekitar pukul 20.00 para korban mulai menjalani ritual prosesi ilmu kekebalan tubuh. Di antaranya mandi kembang tujuh rupa dan tubuhnya dibaluri asap kemenyan.

Prosesi menyiram diri dengan air keras di mulai. Andri dan Dedi mendapat giliran pertama mencuci tangan dan bagian tubuh mereka disiram dengan air keras oleh sang guru spiritual. Setelah itu, giliran Abdurohim dan Hendra menjalani prosesi yang sama. Sang guru spiritual Zainul juga membasahi kedua tangannya dengan air keras.

Namun ketika Abdurohim menjalani prosesi cuci tangan dengan air keras, tubuh Dedi dan Andri kelojotan. Diduga tubuhnya kepanasan akibat reaksi air keras. Lantas, kedua korban menceburkan diri ke dalam empang tak jauh dari tempat prosesi spiritual nyeleneh tersebut. Selang beberapa saat kemudian Zainul dan Abdurohim juga merasakan sakit yang sama.
Guru spiritual dan murid itu kelojotan karena kedua tangannya terbakar setelah disiram air keras.

Melihat rekan dan guru spiritualnya terluka, Hendra tak jadi melakukan ritual mandi air kerat tersebut. Sehingga dia luput dari maut. Karena lukanya parah, nyawa Dedi dan Andri tak dapat diselamatkan.

Lantas, keduanya dibawa keluarga masing-masing ke RSCM Jakarta. Sedangkan, Zainul dan Abdurohim yang tangannya terluka dilarikan ke RSUD Serang. Anehnya pada saat kejadian itu tak ada warga yang mengetahui peristiwa menghebohkan tersebut. ”Saya tidak mengetahui kejadian itu. Saya baru diberitahu pukul 09.00 pagi tadi (kemarin pagi, Red),” terang Muslich, Ketua RT 01/01 Lingkungan Kebanyakan saat ditemui di lokasi kejadian.

Sementara itu, Kapolsek Serang Kompol Asep Mauludin yang ditemui koran ini juga dilokasi kejadian mengaku belum bisa memberikan keterangan tentang kasus tersebut. ”Abdurohim dan Zainul masih dirawat di RSUD Serang. Untuk proses penyidikan selanjutnya ditangani Reskrim Polres Serang,” terangnya. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pukuli Pelajar, Oknum Satpol PP Ditangkap

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler