jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta Raya (HIPMI) Jaya menggelar Jakarta Talks pada Rabu (29/6) hari ini.
Ketua Umum BPD HIPMI Jaya Sona Maesana mengatakan Jakarta Talks adalah forum diskusi dalam bentuk panel untuk bertukar pemikiran mengenai peluang Jakarta menjadi pusat bisnis setelah ibu kota negara dipindahkan ke Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
BACA JUGA: IKN Nusantara Membuka Banyak Peluang Bagi Investor Potensial Hong Kong
Hasil pemikiran pada acara Jakarta Talks ini nantinya akan disusun menjadi naskah akademik untuk direkomendasikan ke pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Terutama mengenai perkembangan ekonomi dan bisnis secara berkelanjutan di Jakarta, bila tak lagi menjadi ibu kota negara.
BACA JUGA: Jawaban Tegas Presiden Bagi yang Meragukan IKN Setelah Pemilu 2024
“Peran pengusaha muda terhadap pengembangan Jakarta sangat penting, karena Jakarta merupakan rumah bagi UMKM, pusat bisnis, budaya, dan pembangunan infrastruktur,” ucap Sona dalam keterangannya, Rabu (29/6).
“Kami hadir untuk membahas masukan, opini, dan rekomendasi bagaimana Jakarta ke depan. Kami ingin tetap terlibat dalam menyusun kota Jakarta,” lanjutnya.
BACA JUGA: Puan: Presiden Mendatang Harus Teruskan Pembangunan IKN Nusantara
Senada dengan Sona, Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Dewi Dian menyebutkan bahwa meski ibu kota pindah, Jakarta akan tetap menjadi tumpuan masyarakat untuk mengadu nasib.
Menurut dia, berdasarkan data Kementerian Investasi Republik Indonesia mencatat ada 377.540 permohonan nomor induk berusaha (NIB) di DKI Jakarta.
“Ini merupakan angka terbesar secara nasional dan kami senang dengan fakta bahwa banyak yang berniat untuk berwirausaha di Jakarta,” kata Dewi.
Dewi menjelaskan pemindahan ibu kota dari Jakarta memiliki dampak, terutama untuk konsumsi rumah tangga atau belanja pemerintah yang akan berpengaruh pada perekonomian Jakarta.
Hal ini bisa jadi mengurangi industri padat karya dan pangsa pasar UMKM.
“Namun kolaborasi HIPMI dan KADIN serta keterlibatan swasta yang intensif merupakan peluang untuk membangun optimisme serta meningkatkan kontribusi perekonomian di Jakarta,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi