Jakarta Kebanjiran, Tanda Alam Tak Berpihak Pencapresan Anies Baswedan?

Rabu, 05 Oktober 2022 – 11:11 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem Anies Baswedan saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan tanda alam seolah menolak pencapresan Anies Baswedan dari Partai NasDem, sehari setelah deklarasi.

Dia menyebutkan tanda alam itu ialah ibukota langsung dikepung banjir pada Selasa (4/10) malam.

BACA JUGA: Anies Baswedan Jadi Capres Nasdem, Nafa Urbach Bingung Kebanjiran DM

"Ini seolah kode alam dari Tuhan bahwa jabatan bukan main-main. Pemilu masih jauh, lebih baik sekarang fokus membantu rakyat. Mungkin itulah yang ingin disampaikan Tuhan kepada pemimpin Ibu Kota saat ini," kata Lamhot dalam keterangannya, Rabu (5/10).

Wakil Ketua Kosgoro 1957 itu juga menyoroti pemilihan hari deklarasi yang masih dalam suasana berkabung tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

BACA JUGA: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Maju Capres 2024, Iwan Fals Pertanyakan Ini

"Kurang elok rasanya, ini tragedi kedua terbesar sepanjang sejarah setelah Peru. Dunia Internasional juga berduka, tetapi di negeri sendiri malah sibuk copras capres," lanjutnya.

Dia juga menyebutkan meski dalam demokrasi hal itu dibenarkan, tetapi pantang dilakukan oleh Golkar.

BACA JUGA: Konsolidasi di Palu, Plt Ketum PPP: Semua Kader Kompak Menuju Pemilu 2024

"Perintah Ketum Bapak Airlangga seluruh kader harus total membantu korban tragedi Kanjuruhan Malang dan korban gempa bumi Tapanuli Utara," ujar Lamhot.

Tak hanya itu, Lamhot Sinaga mengatakan yang terpenting bagi Golkar dan KIB saat ini bagaimana membangun chemistry, soliditas agar koalisi ini konkret sampai 2024.

"Jangan sampai heboh deklarasi, tetapi pada akhirnya tidak memenuhi Presidential Threshold 20 persen, kan, lucu," seru Lamhot.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta sejak Selasa (4/10) siang hingga sore hari.

Kondisi itu menyebabkan sejumlah kawasan mengalami banjir akibat meluapnya beberapa sungai seperti Kali Krukut dan Kali Mampang.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada sebanyak 16 RT dan 7 ruas jalan tergenang dengan ketinggian bermacam-macam,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Selasa (4/10).(mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler