BANJIR yang melumpuhkan ruas jalan Kalideres-Grogol Jakarta Barat membuat pengguna jalan resah. Tidak hanya kemacetan, sopir angkutan umum (angkot) menaikkan tarif dengan sendirinya. Tarif yang mereka patok beragam, dari Rp 1.000 hingga Rp 1.500.
Kenaikan tarif angkot berlaku dihampir semua angkot yang melintas di jalan Kalideres menuju grogol ataupun sebaliknya, diantaranya Kopaja 88 jurusan Kalideres-Slipi. “Angkot pada naik, gue sempat kaget,” kata Ira, 25 kepada INDOPOS Rabu (4/4).
Pegawai percetakan di kawasan Grogol ini mengaku saat ruas jalan Kalideres nyaris lumpuh, ia mencoba menyewa ojek. Karena harga yang dibandrol sangat tinggi. Kisaran Rp 100 ribu ke atas. Ia memilih menggunakan angkutan umum. "Gue naik kopaja 88 dari perempatan Cengkareng," jelasnya.
Belum sempat duduk, kondektur langsung menembak dengan harga Rp 3 ribu dari harga biasanya Rp 2 ribu. Sejumlah penumpang yang naikpun melototkan matanya. Mereka nyaris binggung. Padahal belum ada instruksi kenaikan tarif angkot semenjak wacana kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) bulan lalu.
Namun, kenaikan angkot sudah terjadi "Gue sempat binggung. Kan belum ada instruksi naik kok pada naik," papar Ira yang naik angkot sekitar pukul 12.00 WIB tersebut.
Salah satu penumpang pun nyaris adu mulut. Lantaran tidak ada jalan lain. Ia pun terpaksa merogoh koceknya dengan terpaksa. "Kalau nggak mau. Kondektur mengancam kita suruh turun," jelasnya.
Sementara itu, hal serupa terjadi di Angkutan Umum jenis Kopami 12 Jurusan kalideres - Senin. Mereka sengaja menaikkan tarif angkot sebesar Rp 1000 dari harga biasanya Rp 2 ribu. Mereka beralasan kenaikan tarif tersebut lantaran akses jalan yang mereka lintasi tergenang air. Ditambah lagi, penumpang semakin sedikit. ‚"Ya memang harus begitu, kalau nggak dinaikkan setoran tetap jalan dan nggak ada pemasukan," kata Sihombing, 45.
Nanang Basuki ketua Umum PT Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) dihubungi INDOPOS menjelaskan, PT Kopaja tidak pernah menginstruksikan menaikan tarif. "Tidak ada instruksi dari kita. Kami tetap berlakukan tarif seperti biasa," ucap Nanang.
Sebaliknya dengan kondisi akses jalan Kalideres menuju Grogol yang lumpuh. Pengusaha menghentikan angkutannya. Mereka takut kendaraanya tergenang air, dan akhirnya turun mesin. "Kalau sudah turun mesin biayanya lebih mahal bisa sampai Rp 10-15 jutaan," kata Nanang tanpa menjelaskan detil berapa unit yang tidak beroperasi.
Jika terbukti, Nanang menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas armada tersebut. Tentunya, disesuaikan dengan fakta dilapangan juga. "Informasi itu kita belum dapat. Karena setiap armada ada timer yang mengontrol aktivitas setiap armada," jelasnya.(ash/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir, Hindari Jalan Daan Mogot
Redaktur : Tim Redaksi