jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul langsung teringat kinerja para gubernur DKI Jakarta yang telah membangun antarmoda transportasi di Ibu Kota. Mulai Joko Widodo (Jokowi), Basuki T Purnama alias Ahok hingga Djarot Saiful Hidayat.
Hal ini disampaikan Ruhut saat berbincang dengan jpnn.com, terkait penobatan Jakarta sebagai kota terbaik dunia di bidang transportasi, mengalahkan kota-kota besar seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco dan Sao Paulo.
Prestasi itu dimenangkan dalam ajang Sustainable Transport Award (STA) 2021. Jakarta menjadi yang terbaik atas program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus dikembangkan.
Kemenangan Ibu Kota tersebut diumumkan pada konferensi transport internasional, MOBILIZE 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 26, 28 dan 30 Oktober 2020.
BACA JUGA: Jakarta Dinobatkan Jadi Kota Terbaik Dunia di Bidang Transportasi, Kalahkan Kota-kota Besar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan Jakarta tersebut.
Namun bagi Ruhut Sitompul, prestasi itu kebeberuntungan saja bagi Anies Baswedan karena dia lagi memimpin DKI Jakarta.
BACA JUGA: Abepura Tegang, 12 Orang Terluka, 10 Kendaraan Rusak
"Ya sebenarnya itu nasib dia (Anies-red) saja, karena dia gubernur sekarang. Itu semua (mulai dari) Pak Jokowi. Jadi kesinambungan itu sudah ada, Pak Jokowi, Ahok, Djarot walaupun sebentar," ucap Ruhut, Minggu (1/11).
Namun, katanya, ketika ada prestasi yang diraih, orang hanya melihat siapa yang sedang memimpin.
"Tetapi (tanya) Anies lah, kata hatinya yang paling bersih. Dia yang paling tahu, apa sih yang sudah dia bangun selama dia gubernur. Kan itu saja. Jadi enggak usah terlalu bangga," lanjut mantan anggota Komisi III DPR ini.
Menurut Ruhut, warga Jakarta sudah tahu siapa gubernur yang bekerja selama ini, dan membuat terobosan-terobosan untuk kemajuan Ibu Kota.
Sementara Anies, lanjutnya, setahu dia hanya membangun jalur khusus bagi pesepeda di jalan-jalan protokol Ibu Kota. Namun program itu tak efektif.
"Kalau dari dia (Anies) apa sih yang sudah dibikin? Jalur sepeda dia bikin apa dipatuhi itu jalur sepeda? Tanya saja ke semua masyarakat. Itu hanya buang-buang cat saja kan. Emangnya ada yang naik sepeda, kan enggak juga. Enggak efektif kok itu," tutur Ruhut.
Ruhut sebenarnya ikut bangga dengan prestasi yang telah diraih Kota Jakarta dalam bidang transportasi itu. Apalagi sudah kelas dunia.
"Saya bangga, tetapi bukan karena dia (Anies-red). Apa yang sudah dia buat," ucap Ruhut.
Mantan kader Partai Demokrat ini juga menyinggung sejumlah persoalan di DKI Jakarta yang tidak mampu ditangani oleh Anies Baswedan.
"Sekarang begini saja, soal banjir, lihat sekarang. Penanganan Covid-19, Pak Luhut juga yang turun kan. Kalau dia (Anies-red) jago enggak perlu pemerintah kirim Pak Luhut Binsar Panjaitan yang turun kan," kata Ruhut.
Karena itu, katanya, Anies tidak perlu terlalu berbangga diri.
Prestasi yang didapat Jakarta ini menurutnya juga tidak akan mengerek elektabilitas Anies Baswedan yang digadang-gadang sebagai kandidat di Pilpres 2024.
"Kalau dia sudahlah, sudah selesai dia. Surveinya saja turun terus. Memangnya karena itu (prestasi Jakarta-red) nanti surveinya naik? Enggak akan naik. Rakyat sudah cerdas kok, tahu itu hasil kerja siapa," tegas Ruhut.
Dia kembali menegaskan bahwa integrasi transportasi di Ibu Kota tidak bisa dilepaskan dari peran Jokowi ketika menjadi gubernur.
"Itu kerjanya Jokowi. Jadi kita juga jangan lupa kerja gubernur-gubernur sebelumnya, Pak Jokowi, Ahok, Djarot walau sebentar. Semua itu. Jadi bukan karena kerja satu orang," tandasnya.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam