Jakarta Open Seleksi Terakhir Timnas Renang Jelang SEA Games 2019

Kamis, 19 September 2019 – 05:34 WIB
I Gede Siman Sudartawa. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - PB PRSI sejak Juni 2019 telah menggelar pemusatan latihan atau pelatnas cabang olahraga renang menjelang SEA Games 2019.

Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo pun tak henti-hentinya terus memberikan dukungan pada para perenang yang menjalani pelatnas pelatnas di Kolam Renang Tirta Arum, Blahkiuh, Badung, Bali.

BACA JUGA: Perbakin Pede Bawa Pulang 3 Emas SEA Games 2019

"Saya cukup senang kondisi atlet sangat baik serta banyak kemajuan yang telah diperoleh para perenang pelatnas. Di atas kertas mereka sangat baik, tetapi tetap kami berikan ujian di Jakarta Open," ujar Harlin, Rabu (18/9).

Pelatnas sendiri dihuni 12 perenang terdiri. Mereka terdiri dari 10 perenang inti dan 2 cadangan.

Perenang inti ialah Triady Fauzi Sidiq, Aflah Fadlan Prawira, Glen Victor Sutanto, Muhammad Fahri, Farrel Armandio Tangkas, Gagarin Nathaniel Yus, Azzahra Permatahani, Nurul Fajar, dan Adinda Larasati Dewi.

Sementara itu, dua perenang cadangan yakni Ananda Treciel Vannesae Evato dan Ressa Kania Dewi.

Mereka didampingi tim pelatih yakni Hartadi, David Armandoni (Perancis), Dony B.Utomo, Hendri Susanto, Herman Yus, Albert dan Felix Sutanto, Nizarudin.

Satu perenang yakni I Gede Siman Sudartawa diantar oleh Pelatih Albert C Sutanto tengah menjalani pelatnas di Virginia, Amerika Serikat, ditangani pelatih kenamaan, Sergio Lopez Miro.

Siman sendiri sudah lolos limit A yang ditetapkan oleh PB PRSI untuk skuad SEA Games 2019 saat kejuaraan di Hong Kong pada Agustus lalu.

"Ada dua syarat yang akan lolos membela Indonesia di ajang SEA Games nanti, yakni harus peringkat 1 dan 2 nasional serta lolos limit yang telah ditetapkan PB PRSI di tiap nomor. Pembuktian terakhir adalah ajang Jakarta Open 26-28 September mendatang," tegas Harlin.

Dia menambahkan, Jakarta Open menjadi ajang seleksi terakhir bagi perenang yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2019.

“Ini sangat penting para atlet di pelatnas membukukan catatan waktu terbaik mereka. Sebab, kalau gagal, besar kemungkinan diganti atlet nonpelatnas," ucap Harlin. (jos/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler