jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun stadion di lahan Taman BMW dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Karena tahapan KPBU lebih panjang dan membutuhkan waktu yang lebih lama, maka pembangunan stadion bertaraf Internasional tersebut diusulkan ditangani oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
BACA JUGA: Apa Kabar Stadion Persija Rasa Old Trafford? Ini Jawab Sandi
Tentu penunjukkan tersebut dengan berbagai alasan. "PT Jakpro kami nilai berpengalaman membangun venue bertaraf internasional, dan veledrome,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI Jakarta Sri Haryati di Jakarta, Jumat (12/10).
Dengan penunjukkan tersebut, lanjut Sri, maka pembangunan stadion yang akan jadi kebanggan warga Jakarta itu menggunakan dana penyertaan modal daerah (PMD). Pemprov DKI kini menugaskan PT Jakpro agar pembangunan stadion selesai lebih cepat.
BACA JUGA: Kunjungi Taman BMW, Sandi: Masa Depan Persija di Sini
"Kami usulkan awal. Nantinya keputusan mengenai PMD untuk PT Jakpro ini akan ditentukan dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta,” katanya.
Karena penugasan itu, PT Jakpro meminta suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun pada APBD DKI 2019. Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, pihaknya tengah menyusun studi kelayakan pembangunan stadion tersebut.
BACA JUGA: Sandi Nilai Sengketa Lahan Taman BMW Masalah Kecil
Selain itu, PT Jakpro juga akan mengkaji ulang desain stadion. "Kami mendapat penugasan untuk pembangunan stadion maju bersama. Untuk pembangunan stadion sepak bola itu, kurang lebih anggarannya Rp 1,5 triliun,” ujar Dwi Wahyu Daryoto.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, Ibu kota Jakarta memang belum memiliki stadion bertaraf internasional. Dengan usul pembangunan stadion di lahan Taman BMW tersebut, dia mengaku sangat setuju.
"Kita belum punya stadion yang unggul dari daerah lain. Sementara Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan Ibukota negara,” ujar Gembong.
Soal anggaran pembangunan stadion tersebut, menurut Gembong tidak menjadi masalah. Karena, Pemprov DKI memiliki APBD yang cukup besar.
"Setiap tahun SILPA (sisa lebih penggunaan anggaran, Red) kita banyak. Kenapa tidak dialokasikan untuk pembangunan stadion,” katanya.
Dia menyebutkan, pembangunan stadion bertaraf internasional di Jakarta akan memberikan kebanggaan kepada warga DKI. Tentu saja, rencana pembangunan stadion itu merupakan hal yang positif.
Disinggung soal pengelolaan stadion nantinya, Gembong menegaskan harus ada kolaborasi yang ketat antara pihak Pemprov DKI dan pihak ketiga. Meskipun, ia mengakui Pemprov DKI memiliki kemampuan untuk mengelola stadion tersebut secara mandiri.
"Ya kalau ada yang sifatnya komersial, tentu melibatkan pihak ketiga. Ini harus ada kolaborasi yang ketat. Tapi untuk kemampuan sebenarnya Pemprov DKI tidak diragukan untuk mengelola secara mandiri. Jadi lebih terarah, kalau ada kekurangan anggaran tinggal minta APBD,” cetusnya juga. (nas)
Redaktur & Reporter : Adil