Jaksa Agung Burhanuddin Meresmikan STIH Adhyaksa, Ini Harapannya

Selasa, 04 Oktober 2022 – 20:25 WIB
Peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa. Foto: Dok STIH Adhyaksa

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung Republik Indonesia Burhanuddin menekankan pentingnya pembekalan penggunakan hati nurani dalam penegakan hukum untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa.

Sebab, ketika tujuan hukum berupa keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum saling menegasikan, hati nurani yang akan menjadi jembatan untuk mencapai titik bandul keseimbangan di antara ketiganya.

BACA JUGA: Kepada Jaksa Agung, Senator Filep Sampaikan Sejumlah Persoalan di Papua Barat Termasuk Pelanggaran HAM Berat

Hal itu dia sampaikan saat meresmikan STIH Adhyaksa sekaligus menandatangani prasasti dan menyambut mahasiswa baru.

“Hari ini, kami telah meresmikan STIH Adhyaksa dan diharapkan setelah ini menjadi tonggak perubahan atas hukum yang ada di Indonesia,” ujar Burhanuddin, Selasa (4/10).

BACA JUGA: Jaksa Agung Dipanggil Presiden, Komite I DPD Pilih Batalkan Raker

Burhanuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa menyampaikan STIH Adhyaksa didirikan sebagai bentuk dedikasi keluarga besar yayasan yang ingin meningkatkan mutu pendidikan dan membangun perabadan di Indonesia melalui ilmu hukum.

STIH Adhyaksa merupakan sekolah tinggi hukum yang diselenggarakan oleh Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa sejak 26 Januari 2022 lalu dan sudah terakreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

"Pesan saya untuk para mahasiswa baru STIH Adhyaksa, kunci bagaimana agar bisa berhukum secara adil dengan sandaran hati nurani, yaitu dengan mulai mempelajari hukum dengan tidak hanya menggunakan akal pikiran tetapi pendekatan perasaan batin yang ada di dalam lubuk hati," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam proses pembelajarannya, STIH Adhyaksa didukung oleh para dosen dan pengajar  yang merupakan praktisi di bidang hukum yang berintegrasi dan profesional.

Selain itu, didukung para dosen kehormatan dari kalangan kejaksaan yang merupakan para praktisi di bidang hukum.

Dengan demikian, para mahasiswa akan bisa mempelajari teori dan praktik secara mendalam baik ilmu hukum maupun bidang praktisi hukum serta dapat berpraktik secara langsung penegakkan hukum di kejaksaan.

“Para pengajar di sini 50 persen merupakan praktisi dan 50 persen akademisi. Artinya, ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Mendikbudristek yang menginginkan adanya kampus merdeka,” ungkapnya.

Burhanuddin berharap pada 2031 nanti STIH Adhyaksa akan menjadi pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan pembawa kemajuan dalam menegakkan keadilan dan hukum di Indonesia.

Pada tahun ajaran 2022/2023 STIH Adhyaksa telah menerima sebanyak 60 mahasiswa-mahasiswi baru dan akan terus bertambah.

Mahasiwa yang diterima sudah melalui seleksi ketat dan sejumlah tes, bahkan beberapa di antaranya telah mendapatkan beasiswa kuliah dari yayasan.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler