jpnn.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Experience Board (JXB)/PT Jakarta Tourisindo melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan tren positif perusahaan, di antaranya melalui kerja sama multi pihak atau pentahelix.
Direktur Utama JXB Yunn Bali Muhammad Yusuf mengatakan kerja sama pentahelix merupakan kolaborasi multi pihak yang melibatkan lima unsur, yakni akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media.
BACA JUGA: Jaktour Bersinergi dengan Sarana Jaya untuk Pengembangan dan Optimalisasi Aset
"Dalam teori pentahelix, lima komponen itu harus terlibat semuanya dan tidak boleh hilang salah satu,” ucap Yunn di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).
Menurut dia, di masa pemulihan ekonomi seperti sekarang, semangat gotong royong, bahu membahu atau pentahelix ini penting dilakukan secara bersama-sama.
BACA JUGA: DPRD Pertanyakan Keseriusan Jaktour Menggarap Asian Games
Yunn menuturkan untuk mendukung program Jakarta Kota Global, pihaknya melakukan kerja sama stakeholder pariwisata Jakarta disertai peran media dalam mendongkrak pendapatan daerah dari sektor wisata.
"Apalagi Jakarta sedang punya misi besar untuk menjadi kota bisnis kelas dunia, maka peran serta dari kita semua tentu akan sangat membantu percepatan," kata dia.
BACA JUGA: BMKG Perkuat Kolaborasi Pentahelix untuk Mitigasi Bencana Alam
Sementara itu, Direktur Operasional dan Transformasi Digital JXB Bogi Aditya Satrio Nugroho menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai inovasi dan terobosan demi meningkatkan pendapatan perusahaan.
Antara lain dengan merevitalisasi dan me-rebranding Hotel Grand Cempaka Business yang kini direbranding menjadi The Tavia Heritage Hotel, serta kolaborasi JXB dengan Bobobox menghadirkan Bobocabin The Tavia Puncak.
"Ke depan, JXB juga akan terus melakukan inovasi di unit-unit hotel yang lainnya. Kami sangat optimis dengan wajah baru yang tetap menghadirkan nilai estetika dan desain baru yang membawa pesan tentang sejarah Batavia,” tutur Bogi. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi