JAKARTA - Seiring tumbuhnya perekonomian nasional, jalan pantai utara Jawa atau biasa disebut Pantura telah menjadi jalur dengan beban terberat dan paling padat di dunia. Sebab berdasarkan data yang ada, ruas jalur Pantura setiap hari setidaknya dilalui 40 ribu kendaraan berbagai jenis.
"Jika dibandingkan dengan Tiongkok, jalur Pantura masih lebih berat bebannya. Setiap hari paling tidak ada 40 ribu kendaraan berbagai jenis yang melalui Pantura, artinya mungkin ini merupakan jalur terpadat di dunia," ujar Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/7).
Di samping jumlah kendaraan yang luar biasa banyaknya, jalur Pantura juga harus menanggung beban yang luar biasa pula. Sehingga jika diteliti lebih lanjut, tingkat keawetan jalan Pantura dan jalan di Indonesia sangat bergantung pada jumlah kendaraan dan beban yang melewat. "Kedua faktor tersebut yang membuat ruas jalan dan jembatan rusak sebelum waktunya," tandasnya."
Djoko berdalih perbaikan jalan di Indonesia yang sedang dikebut saat ini dilakukan bukan karena menjelang lebaran. Menurutnya, jalan dan jembatan itu mempunyai umur yang bias menurunkan kualitas dan kondisinya.
Oleh karena itu jika waktunya tiba perlu diperbaiki. "Ini sama seperti manusia, kalau sudah umurnya harus diganti atau diperbaiki," tukasnya.
Meski saat ini perbaikan jalur Pantura belum sepenuhnya selesai, namun dia meyakini kalau pada saat mudik dan balik lebaran nanti jalur tersebut sudah bisa difungsikan atau dilalui kendaraan. Apalagi semua pekerjaan akan dihentikan sementara ketika mendekati lebaran dan dilanjutkan setelah usai lebaran. "Jadi tidak menganggu arus mudik dan balik," tegasnya.
Jika saat ini masih terlihat beberapa jalan dan jembatan yang diperbaiki hal itu lumrah saja dilakukan jika memang sudah waktunya. Djoko mengaku bahwa jangka waktu perbaikan dan penggantian suatu jalan atau jembatan dilakukan berdasarkan uji kelaikan serta umur penggunaannya. "Kalau jalan didesain maksimal 10 tahun, sedangkan jembatan antara 30-59 tahun," ungkapnya.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan menegaskan bahwa pemerintah menargetkan seluruh infrastruktur jalan di sepanjang jalur Pantura akan siap menampung pemudik lebaran mulai 7 Agustus nanti. Menurutnya, perbaikan jalan sudah dilakukan sejak dua bulan lalu. "Pengecekan akan dilakukan kembali pada 8 Agustus mendatang untuk mengetahui finalisasi kesiapan angkutan lebaran," sebutnya.
Beberapa proyek infrastruktur yang saat ini masih dalam proses perbaikan antara lain jembatan Kanci 1B, jembatan Ender, dan jembatan Kabuyutan di sepanjang Cirebon-Brebes. Selain itu yang saat ini tengah dikerjakan adalah jalan tanjakan di Ciregol, Tonjong, Brebes, dimana dilakukan penurunan tanjakan dari 12 derajat menjadi 8 derajat untuk memberi kenyamanan pengendara saat melalui jalur tersebut.
Mangindaan menegaskan bahwa perbaikan atau pekerjaan infrastruktur yang belum selesai akan dihentikan pada H-15, dan dilanjutkan kembali setelah lebaran. Fokus Kementerian Perhubungan saat ini adalah mengatasi ketersediaan moda transportasi dan mengantisipasi kemacetan yang terjadi," Kita sudah berkoordinasi dengan Pemda dan Kepolisian untuk mengatasai masalah kemaceten ini," jelasnya. (wir)
JALAN PANTURA
Panjang : 1.316 kilometer
Start : Merak (Banten)
Finish : Ketapang (Banyuwangi). Pertama kali dibuat oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda HW Daendels dengan rute Anyer-Panarukan pada tahun 1808
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Fenomena Hujan Deras Akibat Siklon Tropis Vicente
Redaktur : Tim Redaksi