jpnn.com, JAKARTA - Jalan tol Batang – Semarang ditargetkan sudah bisa beroperasi pada awal 2019 mendatang. Hingga awal Oktober 2018, pengerjaan konstruksi jalan tol tersebut mencapai 92,95 persen sedangkan pembebasan lahannya mencapai 89,36 persen.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang - Batang, Arie Irianto mengungkapkan, saat ini masih ada beberapa titik lahan yang belum bebas, untuk itu JSB berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan percepatan pembebasan lahan di beberapa titik tersebut.
BACA JUGA: Tol Fungsional Batang-Semarang Sudah 95 Persen
Arie mengatakan, pihaknya masih terkendala adanya beberapa titik lahan yang belum bebas. Saat ini sedang dilakukam proses pembebasan lahan tahap 2. "Target kami seluruh pembebasan lahan selesai pada akhir Oktober 2018,” kata Arie.
Namun demikian, Arie menambahkan, pihaknya optimis dapat menyelesaikan proyek Jalan Tol Batang-Semarang di akhir tahun 2018. Dengan demikian, jalan tol tersebut bisa dioperasikan secara maksimal pada awal tahun 2019 mendatang.
BACA JUGA: Mudik Lebaran 2018: Tol Jakarta â Surabaya Siap Digunakan
Beberapa detil pekerjaan, lanjut Arie, juga dalam proses penyelesaian. Salah satunya adalah pencarian tanah pengganti untuk fasos dan fasum milik pemerintah daerah. Proses pembebasan lahan tambahan pada tol ini juga dipercepat.
Sejumlah fasilitas lain juga masih dalam proses penyelesaian, seperti rest area, penerangan, marka jalan, dan saluran air (drainase). Beberapa rest area di Jalan Tol ini rencananya akan dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga lainnya, yakni PT Jasamarga Properti (JMP).
BACA JUGA: Belum Kelar, Tol Batang-Semarang Difungsikan H-10 Lebaran
Di sela sela kunjungannya, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani didampingi Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo, berharap proyek diselesaikan tepat waktu.
Pihaknya siap memastikan pembebasan lahan dan pasokan bahan baku konstruksi terpenuhi. "Namun tentunya juga tetap mengutamakan keselamatan kerja, mengingat pada proyek jalan tol ini memiliki 5 simpang susun dan 49 Underbridge, 26 Overpass dan 10 Underpass," jelasnya.
Desi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar sisa pembebasan di beberapa titik yang kecil-kecil dapat segera bebas. Desi juga memerintahjan upaya untuk mencarikan lahan pengganti jika memang diperlukan.
"Karena proyek ini ditargetkan dapat beroperasi pada awal tahun 2019, kami juga mendorong JSB untuk lebih masif memastikan pasokan bahan baku konstruksi terpenuhi sesuai kebutuhan," jelas Desi.
Jalan Tol Batang - Semarang yang sempat di fungsikan secara fungsional untuk mendukung Arus Mudik dan Balik Lebaran yang lalu, merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa.
Jalan tol ini terbagi menjadi lima seksi, yakni seksi 1 Batang-Batang Timur (3,20 Km), seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 Km), seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 Km), seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 Km), dan seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 Km).
Nantinya, jalan tol ini menyambungkan tiga kota di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang. Keberadaan jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh sekitar satu jam lebih cepat bila dibandingkan dengan jalur yang telah ada sebelumnya.(tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Basuki Pastikan Tol Brebes-Semarang Bisa Dipakai Mudik
Redaktur & Reporter : Soetomo