JPNN.com

Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan

Kamis, 30 Januari 2025 – 10:01 WIB
Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan - JPNN.com
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto (kiri) saat meninjau longsor yang menutup jalan trans-Timor. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov NTT

jpnn.com, TIMOR TENGAH SELATAN - Jalan Trans-Timor yang tertimbun longsor di Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan kini sudah bisa dilalui kendaraan.

Namun, sejauh ini masih menggunakan sistem buka tutup.

BACA JUGA: Tanah Longsor, Banjir & Angin Kencang Melanda Kabupaten Kudus

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto mengapresiasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) yang dengan cepat membersihkan material longsor yang menimbun jalur

"Saya berterima kasih kepada BPJN NTT serta pemda setempat karena sudah bekerja cepat membuka kembali akses jalan ini sehingga yang kita saksikan sudah lumayan lancar lalu lintas kendaraan," kata Andriko kepada wartawan di Kupang, Kamis (30/1).

BACA JUGA: Lagi Berkemah, 3 Remaja di Jepara Tertimpa Tanah Longsor, 1 Orang Hilang

Sebelumnya pada Selasa (28/1), jalan trans-Timor di Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan tertimbun material longsor.

Akibatnya, kendaraan dari Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu bahkan ke Timor Leste dan sebaliknya terhenti.

BACA JUGA: TNI AL Terjunkan Tim Kesehatan untuk Bantu Masyarakat Terdampak Bencana Tanah Longsor

Dampaknya, aktivitas pergerakan ekonomi dari Kota Kupang dan sebaliknya dari Kabupaten lain sempat terhenti.

Andriko mengaku sudah meninjau langsung lokasi tersebut.

Dia pun berharap agar secepatnya kerusakan yang terjadi bisa ditangani dan diperbaiki sehingga jalur dua arah dapat berjalan normal dan kembali lancar.

"Hal itu perlu segera dilakukan karena arus kendaraan dari Timor Tengah Selatan ke Kupang relatif padat,” ujar dia.

Kepala BPJN NTT Agustinus Junto menyebut butuh waktu sekitar dua pekan untuk membangun bronjong di lokasi tersebut sebagai langkah awal untuk mengantisipasi terjadinya longsor.

“Kami tentunya akan segera tangani dan perbaiki kerusakan ini. Sekitar 14 hari atau dua minggu waktu yang kami butuhkan untuk membangun bronjong," sebut Agustinus.

Menurut Agustinus, jalan tersebut berbentuk leter S sehingga membutuhkan kehati-hatian dalam membangun kembali gorong-gorong agar tidak terjadi longsor susulan di lokasi yang sama.

"Kami akan langsung mengerjakan jalan yang rusak tersebut agar aktivitas transportasi berjalan dengan normal kembali," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler