jpnn.com - GUNUNGPUTRI - Tindak kejahatan menggunakan senjata api (senpi) kian marak di Bogor Timur, khususnya di kawasan Gunungputri. Rawannya kawasan ini karena banyaknya warga pendatang. Selain itu, daerah Gunungputri merupakan jalur lintasan Bogor-Bekasi-Jakarta.
Kawanan perampok ini merupakan komplotan kecil yang tidak hanya beraksi di Gunungputri, melainkan hampir di seluruh Bogor. Berdasarkan data yang dimiliki Radar Bogor, sedikitnya ada lima kasus perampokan menggunakan senpi dalam lima bulan terakhir.
Kapolsek Gunungputri, Kompol Edwin Affandi mengatakan, pihak kepolisian sudah berhasil menangkap 20 pelaku perampokan dan mengamankan tiga pucuk senjata api. Pelaku perampokan merupakan komplotan yang beraksi tiga sampai empat orang.
"Bisa dikatakan komplotan, karena setiap beraksi mereka tidak sendiri, tiga sampai empat orang, mereka kecil tapi punya link ke komplotan lain di luar daerah. Jadi, kalau kami menangkap satu komplotan, bisa menangkap yang lain juga," ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
BACA JUGA: Penipuan Bupati Minta Pulsa Makin Marak
Dia mengatakan, mengapa Gunungputri sering terjadi perampokan? Menurutnya, ada beberapa faktor. Pertama, mayoritas penduduk Gunungputri pendatang. Hal ini dapat dilihat ketika musim mudik, Gunungputri tampak lengang, kejahatannya pun nyaris menghilang.
Kedua, kawasan Gunungputri tak hanya berbatasan dengan wilayah luar Bogor, tapi juga sebagai jalur lintasan. Jadi, di Gunungputri bukan hanya warga, hal itu membuat kejahatan di Gunungputri cukup tinggi.
"Di sini itu lintasan mereka yang mau ke Cibubur, Bekasi dan Cianjur, semua lewat sini. Kebanyakan warga kan tidak berdomisili di sini, ada pendatang yang kerja di sini, ada warga sini yang kerja di Jakarta. Itu faktor paling besar membuat rawan kejahatan," ujarnya.
Soal senpi yang kerap dipakai untuk mengancam dan melumpuhkan korban, menurutnya tidak semua senpi asli. Ada juga pelaku yang membawa senpi mainan atau asesori untuk menakuti korban. Dia tidak dapat memastikan, dari mana asal senpi.
"Tidak semua asli, ada yang airsoftgun, korek api, atau pistol yang dipencet keluar pisau. Kami belum dapat memastikan dari mana asal senjata itu, dari 20 tersangka yang kami amankan dan ada tiga pucuk senpi," katanya,
Menurutnya, kepolisian tetap melakukan antisipasi guna menekan angka kriminilitas. Kordinasi dengan masyarakat tetap dijalin, juga penambahan jam patroli ke setiap wilayah agar tidak terjadi peristiwa serupa.
"Kami tetap antisipasi dan kordinasi dengan masyarakat. Warga yang memiliki info, harus melaporkan ke kami. Patroli akan kami tambah ke setiap wilayah supaya tidak terjadi kejadian serupa," pungkasnya. (rp4/c)
BACA JUGA: Sudah Tembak Mati Empat Perampok, Polisi Menduga Ada Komplotan Lain
BACA JUGA: Ke Pengadilan Bawa Uang Rp 185 Juta, Pengacara Dirampok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembacok Menyerah, Salah Satu Korban punya Ilmu Kebal
Redaktur : Tim Redaksi