Jalur Penerbangan Mulai Pulih

Minggu, 16 Februari 2014 – 04:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Sejumlah rute penerbangan yang sempat dihentikan akibat letusan Gunung Kelud berangsur pulih. Empat bandara beroperasi lagi kemarin (15/2) dan menyusul satu bandara hari ini.

”Dari tadi pagi (kemarin) sudah tiga bandara dibuka. Malang, Semarang, dan Cilacap,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S. Ervan kepada Jawa Pos tadi malam.

BACA JUGA: Penerbangan Sumatera Tak Terganggu Abu Gunung Kelud

Setelah itu, pada pukul 18.00 kemarin, giliran Bandara Juanda Surabaya kembali beroperasi. ”Semua bandara yang sudah dibuka berarti sudah dinyatakan layak dan pastinya sudah melewati pengecekan,” katanya.

Pagi ini Bandara Husein Sastranegara Bandung akan kembali dibuka. Meski begitu, pembukaan bandara tidak serta-merta berimplikasi terhadap normalnya kembali jadwal penerbangan. ”Soal penerbangan itu kembali ke maskapai masing-masing karena mereka juga butuh persiapan dan pengecekan armada,” ucapnya.

BACA JUGA: Bintang Toedjoe Kirim Relawan ‘Laki Peduli Sinabung’

Hujan abu Gunung Kelud pada Jumat lalu (14/2) memaksa tujuh bandara ditutup. Yakni, Juanda (Surabaya), Adi Soemarmo (Solo), Ahmad Yani (Semarang), Adisutjipto (Jogjakarta), Tunggul Wulung (Cilacap), Abdulrachman Saleh (Malang), dan Husein Sastranegara (Bandung). Akibat penutupan itu, 586 penerbangan dibatalkan.

”Sekarang kondisi ruang udara untuk penerbangan sudah tidak terpengaruh lagi oleh debu. Tapi, bandara Solo, Jogja, dan Bandung sampai sekarang masih tutup. Menunggu persiapan mereka,” kata Bambang.

BACA JUGA: Air Asia Rute Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Surabaya Masih Dihentikan

Vice President Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, pihaknya mulai mengoperasikan kembali beberapa rute penerbangan kemarin. Di antaranya, tujuan Jakarta–Semarang sebanyak lima penerbangan dan Semarang–Jakarta empat penerbangan. ”Besok (hari ini, Red) kita mulai kembali penerbangan ke Surabaya, Malang, dan Bandung,” ungkapnya kepada Jawa Pos.

Khusus rute penerbangan Jakarta–Surabaya dan sebaliknya, Garuda berencana mengoperasikan pesawat berbadan besar Boeing 747-400. Hal itu mengantisipasi penumpukan penumpang. ’’Biasanya, untuk Jakarta–Surabaya, kita operasikan 737-800 dengan kapasitas 162 penumpang. Kalau diperlukan, 747-400 yang kapasitasnya 400 penumpang akan kita operasikan. Dua menuju Surabaya dan dua dari Surabaya,’’ kata Pujobroto.

Sementara itu, Lion Air kemarin belum mengoperasikan jalur penerbangan yang sempat ditutup. Mereka masih mengecek semua armada. Tujuannya memastikan pesawat bersih dari abu letusan Gunung Kelud. ”Kita harus prepare semuanya,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait. Hari ini Lion Air mungkin beroperasi secara normal.

Sekretaris Jenderal INACA (Indonesia National Air Carriers Association) Tengku Burhanudin meminta pihak maskapai memastikan bagian-bagian pesawat,  terutama mesin dan baling-baling, steril dari abu vulkanis. ’’Itu bukan debu biasa, mengandung semacam kristal halus. Kalau masuk pesawat, kurang bagus dampaknya,’’ katanya.

Pihaknya belum bisa menghitung kerugian akibat terhentinya sejumlah rute penebangan. Secara umum, bisa diasumsikan bahwa rata-rata satu pesawat terbang beroperasi delapan jam per hari. Dalam satu jam, nilai bisnisnya Rp 100 juta per pesawat. Dengan demikian, satu pesawat bisa menghasilkan Rp 800 juta per hari.

Tengku meminta pengertian semua pihak, terutama penumpang. ”Masing-masing maskapai nanti beri kebijakan, apa kembalikan uang atau lainnya. Tapi, harap sabar, tidak bisa cepat,” ujarnya. (gen/c6/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 13 Rute di Bandara Husein Sastranegara Dibatalkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler