jpnn.com, PALU - Kementerian Perhubungan memastikan jalur transportasi dari dan menuju Palu pascaterjadinya gempa mulai terbuka, baik di darat laut maupun udara.
Ketua Harian Posko Quick Response Team (QRT) Kemenhub Sugeng Wibowo mengatakan, untuk jalur transportasi darat, sesuai laporan dari Dishub Kota Palu, dari dan menuju Palu sudah tidak ada kendala.
BACA JUGA: AirNav Indonesia Naikkan Pangkat Almarhum Agung Dua Tingkat
“Jadi kalau misalnya menuju Palu dari sisi kiri bisa lewat dari kota Mamuju ke Donggala turun ke bawah ke Palu, atau dari sebelah kanan dari arah Gorontalo, Poso, Pantoloan sudah bisa dilewati. Namun demikian infonya disepanjang jalan masih banyak orang-orang yang berkumpul karena trauma akibat gempa,” ujar Sugeng.
Dari sisi transportasi udara, sesuai dengan Notam Nomor H0778/18 yang dikeluarkan Airnav Indonesia menyatakan bahwa Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri Palu sejak 30 September 2018 pukul 08.57 WITA dibuka kembali untuk penerbangan komersial secara terbatas.
BACA JUGA: Tingkatkan Skala Operasi Bantuan di Palu dan Donggala
Operasional bandara juga dibatasi dari pagi sampai sore hari karena penerbangan masih dilakukan secara visual dan banyak alat-alat di bandara yang rusak terkena gempa.
“Pesawat komersil yang masuk hanya bisa yang baling-baling belum bisa yang jet. Karena ada kerusakan di runway sepanjang 500 meter dari panjang 2500 meter. Artinya hanya 2000 meter yang aman. Mungkin hari ini sudah mulai masuk,” kata Sugeng.
BACA JUGA: Dengarkan Ungkapan Haru Chou Tien Chen soal Gempa Sulteng
Sedangkan untuk transportasi laut, menurut Sugeng sesuai info dari Pelindo IV bahwa Pelabuhan Pantoloan sudah bisa dioperasionalkan. Demikian pula dengan Pelabuhan Donggala.
Sugeng juga mengatakan Pelabuhan Donggala bisa dioperasionalkan dengan segala keterbatasannya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan WNA Belum Terdeteksi Keberadaan Setelah Gempa Palu
Redaktur & Reporter : Yessy