JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sangat menyayangkan tindakan pemukulan yang dilakukan penumpang pesawat terhadap Kepala Bandara Wamena Jufikar Pakondo dan staf ATC Edi Horas, Minggu (7/7). Peristiwa ini tak perlu terjadi jika penumpang taat pada aturan.
"Sangat disayangkan kejadian ini. Dan kasus ini sudah dilaporkan ke kepolisian," ungkap Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S Ervan di Kantor Kemenhub, Senin (8/7).
Ia mengatakan, kejadian ini terjadi sekira pukul 18.00 WIT. Dimana pihak bandara menunda keberangkatan rombongan penumpang yang ingin terbang ke Sentani. Karena pesawat yang akan digunakan tiba sekira pukul 17.30 WIT, sedangkan jam operasional bandara sudah selesai pukul 17.00 WIT.
"Pembatasan jadwal ini dilakukan demi keselamatan. Bila dipaksakan, maka dikhawatirkan keselamatan penumpang terancam. Tapi ada sebagian penumpang yang tidak mengerti aturan dan tidak bisa menerima hal itu. Mereka kemudian memukul kepala bandara (Jufikar) dan staf ATC (Edi)," bebernya.
Bambang menambahkan, pembatasan ini dilakukan karena cuaca di sekitar Wamena tidak menentu sebab berada di kawasan pegunungan.
"Diminta semua pihak mengikuti aturan keselamatan penerbangan. Jam operasi bandara ditetapkan untuk keselamatan. Apalagi di daerah Wamena, cuacanya tidak menentu karena berada di kawasan pegunungan," pungkasnya. (ian/jpnn)
"Sangat disayangkan kejadian ini. Dan kasus ini sudah dilaporkan ke kepolisian," ungkap Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S Ervan di Kantor Kemenhub, Senin (8/7).
Ia mengatakan, kejadian ini terjadi sekira pukul 18.00 WIT. Dimana pihak bandara menunda keberangkatan rombongan penumpang yang ingin terbang ke Sentani. Karena pesawat yang akan digunakan tiba sekira pukul 17.30 WIT, sedangkan jam operasional bandara sudah selesai pukul 17.00 WIT.
"Pembatasan jadwal ini dilakukan demi keselamatan. Bila dipaksakan, maka dikhawatirkan keselamatan penumpang terancam. Tapi ada sebagian penumpang yang tidak mengerti aturan dan tidak bisa menerima hal itu. Mereka kemudian memukul kepala bandara (Jufikar) dan staf ATC (Edi)," bebernya.
Bambang menambahkan, pembatasan ini dilakukan karena cuaca di sekitar Wamena tidak menentu sebab berada di kawasan pegunungan.
"Diminta semua pihak mengikuti aturan keselamatan penerbangan. Jam operasi bandara ditetapkan untuk keselamatan. Apalagi di daerah Wamena, cuacanya tidak menentu karena berada di kawasan pegunungan," pungkasnya. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Modus Baru Pembobol ATM dengan Mencabut Kabelââ¬Â¨Ã¢â¬Â¨
Redaktur : Tim Redaksi