Jamaah asal Negara Ini Dituding sebagai Biang Keladi

Jumat, 25 September 2015 – 05:50 WIB
Banyak jamaah haji dirawat di BPHI di Mina. Foto: Petugas Medis for JPNN

jpnn.com - MAKKAH - Komite Pusat Haji memperkuat pernyataan Menteri Kesehatan Saudi Khaled al-Falih dengan menyatakan bahwa tragedi maut di Mina itu dipicu oleh ulah sekelompok jamaah asal Afrika.

"Desak-desakan itu terjadi karena jamaah asal Afrika tidak tertib," ungkap Pangeran Khaled al-Faisal, ketua komite pusat haji, dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Arabiya.

BACA JUGA: Menurut Pejabat Arab Saudi, Ini Penyebab Tragedi Mina

Dalam proses evakuasi, Saudi mengerahkan sedikitnya 220 ambulans. Juru Bicara Badan Pertahanan Sipil Saudi mengatakan, sekitar 4.000 personel tim rescue terlibat dalam evakuasi di dekat Jembatan Jamarat itu.

Beberapa saat sebelum tragedi itu menghiasi media online, Kementerian Pertahanan Saudi sempat mengunggah cuitan tentang kondisi berdesak-desakan di Mina itu melalui akun Twitter resminya.

BACA JUGA: Iran Langsung Protes Keras, Hubungan dengan Arab Saudi Kembali Panas

"Kami sedang berusaha mengurasi kepadatan di Mina," cuit kementerian tersebut.

Tidak lama kemudian, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, terjadilah tragedi mengenaskan tersebut.

BACA JUGA: Inikah Penyebab Jamaah Berhenti Mendadak hingga Terjadi Tragedi Itu?

Salah seorang jamaah asal Sudan yang luput dari tragedi mengatakan bahwa penyelenggaraan haji kali ini merupakan yang terburuk. Sebelumnya, dia sudah tiga kali naik haji

"Jamaah sudah kelelahan dan dehidrasi sebelum mencapai tujuan," ujarnya. Keterbatasan fisik itulah, menurut dia, yang ikut memicu terjadinya insiden desak-desakan.

Tragedi menjelang ritual lempar jumroh di Mina bukan baru kali ini terjadi. Pada Januari 2006, misalnya, sebanyak 364 jamaah meninggal dunia saat melempar jumroh. Penyebabnya masih sama, berdesak-desakan. Tahun ini, ada sedikitnya 2 juta jamaah haji dari seluruh dunia yang menunaikan ibadah di Saudi.

Pasca tragedi itu, pemerintah Saudi membangun tiga pilar di dekat lokasi pelemparan jumroh. Selain itu, pemerintah juga membangun jembatan lima lantai untuk mengurai kepadatan di area tersebut.

Saat itu, pembangunan fasilitas haji tersebut menelan dana sekitar USD 1,2 miliar (sekitar Rp 17,7 triliun). Kini, fasilitas itu sudah ditambahi dengan banyak pintu keluar, kamera CCTV dan petugas keamanan.

Baca: Demi Pahala, Banyak Jamaah Haji Indonesia yang Nekat

Baca: Teleponnya cuma Sebentar, Tidak Tahu dari Siapa

Tragedi paling fatal di Mina terjadi pada 1990 lalu. Saat itu, tidak kurang dari 1.492 jamaah meninggal dunia di Terowongan Mina. Sebagian besar korban adalah jamaah asal Asia, termasuk Indonesia. (AP/AFP/CNN/alarabiya/aljazeera/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Gali Informasi Penyebab Tragedi Mina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler