jpnn.com, JAKARTA - Pemprov Jambi menggelar Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (FOTTN) pada 7-9 Juli 2018.
Kegiatan yang diinisiasi Kemenpora itu dilangsungkan di Lapangan Kantor Gubernur Jambi.
BACA JUGA: Festival Olahraga Tradisional Jadi Wadah Promosi APG 2018
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, M Dianto mengatakan sebanyak 23 provinsi ambil bagian dalam festival FOTTN.
Sedangkan olahraga tradisional yang dipertandingan antara lain adalah engrang, hadang, sumpit, gebuk bantal, gasing dan lainnya.
BACA JUGA: Kemenpora Pimpin Rakor Strategis Lintas Sektor Kepemudaan
"Festival olahraga tradisional ini sifatnya adalah menggali olahraga masyarakat yang sudah tergerus oleh zaman. Itu yang akan kita gali dan tampilkan. Tentu ada unsur gerak sekitar 60 persen dan selebihnya unsur budaya," kata Dianto.
Sebelum melaksanakan festival ini, Dianto mengklaim pihaknya sudah menyeleksi 11 kabupaten kota se-provinsi Jambi. Hasilnya terpilih tiga terbaik yang akan tampil di FOTTN 2018 ini.
BACA JUGA: Kemenpora Sosialisasikan Asian Para Games hingga Perbatasan
Sementara itu Plt Gubernur Jambi, Fachrori Umar, mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora pimpinan Imam Nahrawi atas dipercayanya Jambi sebagai tuan rumah. "Jambi sudah siap segalanya.
Kegiatan ini sangat positif untuk kebangkitan jatidiri bangsa lewat olahraga tradisional. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat bertukar pengalaman seni budaya, kreativitas dan produktivitas," papar Fachrori Umar.
Dia meminta para peserta menunjukkan sportivitas dalam bertanding. Menang kalah bukan tujuan dari kegiatan ini. Tapi, bagaimana berinteraksi satu sama lain dalam berbangsa dan bernegara.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengatakan tujuan diselenggarakannya Festival Olahraga Tradisional ini adalah untuk menarik kembali minat masyarakat terhadap olahraga tradisional yang sudah mulai ditinggalkan.
Padahal, olahraga tradisional adalah kekayaan budaya yang harus dilestarikan karena banyak ditinggalkan seiring dengan perkembangan zaman.
"Kita harus lebih melestarikan dan menggali lagi olahraga tradisional. Banyak olahraga tradisional yang sudah dibakukan oleh Kemenpora, salah satunya gobak sodor, patuk lele dan lainnya. Upaya dalam melestarikan leharaga tradional itu memang menjadi promblem seluruh dunia karena sudah banyak sekali ditinggalkan masyarakat," tetang Isnanta.
"Kalah menang bukan tujuan dari festival ini. Tapi, bagaimana kita harus dihidupkan kembali warisan nenek moyang kita. Kekayaan ini harus terus dijaga," imbuhnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Atlet Equinara akan Berjuang di Asian Games 2018
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad