Para ilmuwan mengatakan, mereka telah menemukan jamur roti langka yang bisa menghidupkan kembali baterai isi ulang.

Mereka mengatakan, penemuan itu penting untuk pengembangan energi yang berkelanjutan dan hari ketika manusia bisa mengembangkan energi berkelanjutan dari rumah dengan roti berjamur, bisa saja terjadi.

BACA JUGA: Pemain Hula-Hoop Australia Ini Bisa Putar 200 Lingkaran Sekaligus

Profesor Geoffrey Gadd, dari Universitas Dundee di Skotlandia, mengatakan, suatu organisme ditemukan di sebuah jamur roti merah langka, yang bisa diubah menjadi oksida mangan, yang memiliki sifat elektro-kimia.

Dan ia mengatakan, itu pasti bekerja.

BACA JUGA: Papua Nugini Tampung Ratusan Pencari Suaka Asal Papua Barat

"Banyak hal-hal lain yang telah dicoba dengan oksida mangan menjadi bahan a-biotik, atau mungkin beberapa jenis lainnya dari hal itu," kata Profesor Geoffrey.

"Tapi ini adalah pertama kalinya seseorang menggunakannya dalam material jamur," sambungnya.

BACA JUGA: Harapan Rio di Penampilan Perdana F1 Untuk Belajar Banyak Hal

Profesor Geoffrey mengatakan, ia sudah mampu mengisi ulang perangkat LED, dengan hasil yang menggembirakan.

"Ketika kami memasukkannya ke dalam baterai ion lithium, misalnya, mereka hanya kehilangan sekitar 10% dari stabilitas isi ulang mereka setelah sekitar 200 kali siklus pengisian," jelasnya.

Dengan penelitian, para ilmuwan berharap untuk bisa meningkatkan ukuran baterai yang bisa diisi ulang jamur.

Profesor Geoffrey mengatakan, percobaan itu semuana adalah bagian dari pencarian energi terbarukan.

"Juga untuk memberikan beberapa pemahaman mendasar tentang organisme apa yang mampu ... sebagian besar pekerjaan kami benar-benar pada hal apa yang organisme lakukan terhadap logam dan mineral dan ini adalah sedikit melenceng sesungguhnya, ide gila, untuk menggunakan mineral jenis ini dan membuat oksida mangan,” terangnya.

Ia menambahkan, "Jadi, itu adalah penyimpangan lengkap bagi kami, tapi kami sangat senang dan terkejut melihat itu bekerja dengan baik."

Mengisi ulang perangkat di rumah dengan jamur ‘sepenuhnya mungkin’

Profesor Geoffrey mengatakan, kondisi di mana siapa saja bisa mengembangkan energi berkelanjutan di rumah dengan sedikit bantuan dari beberapa roti berjamur, bisa saja terjadi.

"Banyak orang membuat minuman anggur dan bir mereka sendiri misalnya, dan tak ada banyak perbedaan," tuturnya.

Ia menjelaskan, "Secara teori, orang bisa melakukan hal semacam ini di rumah jika mereka mau."

Paul Graham, ekonom kepala di CSIRO (Lembaga Penelitian Australia), mengatakan, itu merupakan kemungkinan, mengutip fakta bahwa tak seorang pun memperkirakan energi matahari akan berkembang seperti sekarang.

"Energi matahari benar-benar jalan di tempat sekitar 30 tahun. Lalu tiba-tiba, itu meledak, dan jadi saya pikir ketika kita melihat teknologi, kita semacam memandang remeh dan berkata 'ya, mungkin itu tak akan pernah berkembang sedikitpun’,” jelasnya.

Ia lantas menerangkan, "Tapi saya pikir apa yang terjadi di pasar energi matahari, kita semua tengah mencari seluruh teknologi sekarang ini dan bertanya-tanya 'kapan titik kritisnya?'.”

"Jadi saya benar-benar tak pernah mengabaikan apapun lagi, karena keseluruhan sektor energi telah dikejutkan oleh perubahan teknologi yang terjadi dan mungkin jamur bisa menjadi masa depan," sambungnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dubes Nadjib: Rio Haryanto Adalah Wajah Masa Depan Indonesia

Berita Terkait