Dua hari sebelumnya, warga Desa Alue Manjruen, Syamtalira Bayu digegerkan dengan temuan mayat Nurhayati. Perempuan muda beranak satu ini, tewas bersimbah darah dengan sejumlah luka bacok di tubuhnya. Dalam penyelidikan polisi usai menerima informasi warga, mengarah kepada Usman penduduk setempat. Pelaku dikabarkan sempat hilang dari desa, pasca insiden berdarah berlangsung.
Tak ingin kehilangan buruan, aparat pun memburu pemuda tersebut dan meringkusnya, di rumah sang istri di gampong Blang Cut, Blang Mangat, Lhokseumawe.
“Hasil penyelidikan kami, pelaku pembunuhan mengarah kepada Usman. Ini dari keterangan sejumlah saksi dan bukti di lapangan. Awalnya dia kita amankan sebagai saksi, tetapi dari hasil lidik akhirnya kita tetapkan menjadi tersangka,” ujar Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Supriadi kepada wartawan, Jum’at (10/8).
Sambung kasat, dalam pemeriksaan, tersangka mengaku kalau dia yang melakukan pembunuhan terhadap Nurhayati alias Zuhari. Bahkan petugas berhasil mengamankan senjata tajam jenis parang yang digunakan olehnya untuk membunuh korban. Serta dompet kecil tempat dua cincin milik korban dibawa kabur pelaku.
Dari pemeriksaan, tersangka mengaku pada hari itu dia berniat melihat sawah, yang ingin digadaikan orang. Sehingga dirinya kembali ke rumah orang tuanya, tinggal sedesa dengan Zuhari. Bahkan dirinya sebelumnya sempat lewat dari kediaman perempuan itu, untuk melakukan pengintaian.
“Sampai ke rumah ibunya, dia terfikir ingin mencuri rumah korban. Sebab dia melihat lokasi tidak ada penghuni. Niat mulai terlaksana Rabu siang sekira pukul 14.00 wib,” terang AKP Supriadi.
Sebelum tragedi berdarah, pelaku duduk di depan rumah korban. Usman mengambil semangka Zuhari dan dimakan. Tetapi saat itu target terlihat di luar dan marah melihat tanamannya diambil orang. Usai memarahi tersangka, ibu satu anak tersebut masuk dari pintu samping. Sedangkan Usman terus memantau TKP, guna memastikan Nurhayati tinggal sendirian. Setelah merasa aman, ia lalu merangsek dari pintu depan dan berusaha membuka kunci pintu kamar korban.
“Pada saat pelaku membongkar pintu kamar depan, ternyata dipergoki Zuhari. Perempuan ini coba mengusir dengan cara memukulkan bambu, lalu berteriak minta tolong. Takut perbuatannya diketahui warga sekitar, Usman mencabut parang dari pinggang dan membacok korban berkali-kali,” terang Kasat.
Akibat tebasan sajam bersarang di tubuhnya, Nurhayati pun jatuh bersimbah darah. Dalam hitungan detik, tersangka masuk ke kamar serta mengacak-acak lemari. Dari dalamnya mengambil dompet kecil berisi emas.
“Tiba-tiba terdengar lagi suara minta tolong korban, yang sudah tergeletak. Menyadari sasaran belum mati, Usman kembali mengayunkan parang sampai leher Zuhari nyaris putus. Setelah itu pelaku kabur, dan mencuci tangan dan parang di sumur belakang rumah korban,” paparAKP Supriadi.
Sementara itu, tersangka mengakui seluruh perbuatannya kemarin.“Saya kalap karena ia kembali berteriak pencuri. Makanya langsung mengayunkan parang," beber Usman.
Pelaku mengaku kalau tidak ada uang yang berhasil diambilnya. Dia hanya dapat menjarah dua cincin kecil milik korban dari dompet yang tergantung. Tetapi karena takut ketahuan, dalam perjalanan pulang ke rumah ibu, membuang cincin tersebut ke semak dan saluran.
“Setelah melakukan pembunuhan, saya takut dan menyimpan parang di rumah ibu saya. Lalu saya kembali kerumah istri di desa Blang Cut Kecamatan Blang Mangat. Hingga kemarin ditangkap oleh petugas di rumah,” katanya. (agt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Tewas Dengan 22 Tusukan
Redaktur : Tim Redaksi