Jane tergabung dalam yayasan Dompet Duafa yang mengurusi ketersediaan logistik bagi petugas SAR, hingga wartawan yang bertugas meliput. "Hari ini seharusnya aku syuting FTV di Cibubur. Tapi aku minta izin ditunda untuk konsentrasi di sini. Mereka juga sudah tahu kok aku jadi relawan," katanya saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jane mengaku terjun ke lokasi Gunung Salak pada hari kedua pascakecelakaan SSJ 100. Kala itu dia melihat urusan logistik belum tertangani dengan baik. "Aku benar-benar salut melihat kerja petugas SAR. Mereka benar-benar profesioanal yang selalu bersemangat mencari korban hingga ketemu walaupun di medan yang sangat berat," urainya.
Hanya saja, semangat petugas SAR itu tidak diimbangi dengan ketersediaan logistik yang memadai. Termasuk air minum, makanan untuk petugas, hingga sarung tangan untuk evakuasi jenasah. "Setelah kita data semua kebutuhan, akhirnya kita drop logistik itu dari helikopter ke lokasi petugas SAR yang mendekati titik crash," ucapnya.
Berjalannya waktu, akhirnya pendistribusian logistik di lokasi kejadian bisa tertangani dengan baik. Hingga akhirnya Jane kebagian tugas untuk mengurusi ketersediaan logistik untuk yang bertugas di Bandara Halim Perdanakusuma dan RS Polri Kramat Jati. Nampak Jane bersama teman-temannya menyediakan mie instan, air mineral, kopi, hingga buah-buahan. Baik petugas Disaster Victim Identification (DVI) maupun wartawan bebas menyantapnya.
Jane mengaku sedari dulu memang suka dengan tugas-tugas kemanusiaan. Dia terlibat penuh dalam tugas mulia itu sejak pascatragedi Tsunami Aceh, gempa di Padang, hingga banjir bandang di Jakarta.(dni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nginap di Tempat Latihan Demi Lutung Kasarung
Redaktur : Tim Redaksi