Jangan Berlebihan soal Isu Resesi, Bisa Bahaya

Rabu, 11 Januari 2023 – 16:43 WIB
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira minta pemerintah tidak menakut-nakuti masyarakat dengan ancaman resesi. Foto Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira minta pemerintah tidak menakut-nakuti masyarakat dengan ancaman resesi.

Sebab, setiap kelompok masyarakat memiliki perilaku yang berbeda dalam menyikapi adanya ancaman resesi ekonomi.

BACA JUGA: Gempar Indonesia Optimistis Indonesia Aman dari Resesi, tetapi Harus Waspada

"Sebenarnya ancaman resesi ekonomi secara global itu nyata meskipun Indonesia tumbuhnya masih positif. Namun, bagi masyarakat isu resesi emang terpecah," ujar Bhima kepada JPNN, Rabu (11/1).

Bhima mengungkapkan masyarakat dengan status kelas menengah atas ketika muncul isu ancaman resesi sejak 2022 lebih banyak menyimpan uangnya di perbankan atau menunda untuk investasi.

BACA JUGA: Sri Mulyani Menyampaikan Peringatan, Bukan Sekadar Resesi dan Utang

Karena itu, 20 persen kelompok masyarakat harus diyakinkan untuk membelanjakan uangnya untuk usaha dan belanja konsumsi sehingga masih ada optimisme.

Jadi, orang kaya mempunyai peran penting terhadap konsumsi dan ini harus didorong oleh pemerintah agar uangnya tidak hanya mengendap di perbankan.

Di sisi lain, resesi ekonomi sudah dirasakan oleh sebagian masyarakat kelompok menengah ke bawah, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok, inflasi, dan suku bunga.

Untuk itu, Bhima menyarankan agar pemerintah membantu masyarakat yang rentan terhadap resesi.

"Misalnya, perlindungan sosial dipertebal, penciptaan lapangan kerja, membantu industri padat karya agar tidak melakukan PHK, dan kredit usaha rakyatnya diperluas," ungkapnya.

Selain itu, Bhima meminta masyarakat tidak menahan diri untuk belanja karena akan menyebabkan ekonomi semakin terpuruk.

"Jadi, yang tadinya masih ancaman resesi bisa terjadi resesi sesungguhnya," tegas Bhima.

Ke depan, Bhima menyarankan agar pola komunikasi pemerintah sehingga tidak hanya menakut-nakuti tetapi juga memberikan solusi.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
resesi   Ekonomi   investasi   resesi ekonomi   PHK  

Terpopuler