jpnn.com - JAKARTA - Di tengah merosotnya popularitas Presiden Jokowi pada awal masa pemerintahan, para relawan selama kampanye pilres 2014 merapatkan barisan. Mereka yang terdiri atas sejumlah komponen itu berkumpul dalam Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
Kemarin, Jokowi menyambangi ribuan relawan yang berdatangan dari sejumlah wilayah Indonesia sejak Jumat (15/5) tersebut.
BACA JUGA: Inilah Isi Maklumat Relawan ke Jokowi
”Pertemuan ini membuktikan bahwa presiden kita, Jokowi, tidak pernah melupakan rakyatnya, tidak melupakan pemilihnya, tidak melupakan pendukungnya,” kata Adian Napitupulu, ketua umum Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) yang juga bekas aktivis ’98, di lokasi jambore.
Setidaknya 14 komunitas relawan berikut pentolan masing-masing hadir dalam ajang tersebut. Selain Adian, hadir Ketua Umum Kawan Jokowi Diaz Hendropriyono, Ketua Umum Bara JP Sihol Manulang, dan Ketua Umum Seknas Jokowi M. Yamin. Tampak pula Ketua Umum Cakra Naga Da'i Bachtiar, Ketua Umum Relawan Merah Putih Maruarar Sirait, dan Ketua Umum Sekber Jokowi Bayu Tami.
BACA JUGA: Ini Dia Bukti Transfer Amel Alvi Rp 80 Juta
Humas Jambore Mustar Bona Ventura Manurung menambahkan, agenda kegiatan para pendukung Jokowi saat pilpres lalu itu murni konsolidasi para relawan. Dia menegaskan, forum tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan wacana gelombang aksi yang mungkin muncul bertepatan dengan momen Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei mendatang.
”Bukan tandingan agenda aksi 20 Mei. Tidak ada pembicaraan itu. Ini betul-betul ingin silaturahmi saja,” tutur Mustar.
BACA JUGA: 100 Ribu PNS Pensiun Tahun Ini
Nuansa seperti kampanye pilpres lalu kental di acara jambore tersebut. Tidak hanya terasa dari pakaian para relawan ataupun atribut seperti spanduk dukungan yang juga bertebaran di arena, hawa seperti saat kampanye juga muncul saat Jokowi tiba di lokasi.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu langsung disambut dengan lagu Salam Tiga Jari yang merupakan gubahan dari lagu kampanye pasangan Jokowi-JK Salam Dua Jari.
Di depan para relawan pendukung, dari atas panggung Jokowi sempat menyinggung popularitas dirinya yang turun karena sejumlah kebijakan yang diambilnya sebagai presiden. Dia menyatakan tidak khawatir akan hal tersebut.
Presiden kemudian menunjuk kebijakan pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diambil pada awal memerintah. Dia menyatakan, jatuhnya popularitas karena kebijakan yang memang tidak populer tersebut adalah risiko.
Menurut Jokowi, kebijakan soal BBM itu memang menyakitkan. Tapi, lanjut Jokowi, sebagaimana umumnya perubahan, rasa sakit tersebut memang biasa muncul di awal proses.
”Banyak yang memaki ke saya, tapi yang hadir di sini nggak ada. Intinya, saya siap tidak populer, saya siap dimaki-maki. Jangan dipikir Jokowi itu penakut,” tegasnya di depan para relawan.
Meski demikian, pada kesempatan itu pula, Jokowi mengajak para relawan pendukungnya untuk ikut serta meluruskan suara-suara miring yang muncul. Terkait dengan BBM, misalnya, para relawan diminta untuk memberikan penjelasan bahwa kebijakan tersebut punya orientasi jangka menengah dan panjang. ”Bila tidak (diluruskan), nanti jadi isu, jadi rumor yang tidak baik,” imbuhnya.
Tidak lama Jokowi berpidato di panggung berukuran sekitar 15x5 meter persegi yang disediakan panitia. Dia kemudian memilih turun dan berdialog langsung dengan para relawan. ”Biar tidak terlihat seperti kampanye, saya turun saja,” kata Jokowi, disambut tepuk tangan. (dyn/c11/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Disambut Hangat di Jambore Komunitas Juang Relawan
Redaktur : Tim Redaksi