Jangan Gonta-ganti Oli Mesin Mobil Kamu Gak Kuat, Percaya?

Rabu, 28 Maret 2018 – 13:00 WIB
Peluncuran oli transmisi Shell Spirax S5 ATF X di Jakarta (Foto: ridho/jpnn)

jpnn.com, BOGOR - Sering mendengar jika gonta-ganti merek oli mesin bisa berdampak kerusakan mesin mobil atau motor?

Anggapan tersebut tentu tidak sepenuhnya benar atau juga salah. Selama pergantian oli mesin hanya berbeda merek tapi tetap sama kadar kekentalan atau nomor SAE yang tertera di kemasan oli maka hal ini tidak menjadi masalah.

BACA JUGA: Garap Pasar Surabaya, Penguin Perkuat Pangsa Indonesia Timur

Seperti disampaikan Technical Specialist PT Pertamina Lubricant Agung Prabowo, bahwa mitos gonta-ganti merek oli tidak sepenuhnya benar pada dampak kerusakan mesin.

"Perlu ditekankan itu, mesin akan cepat rusak jika oli dibiarkan lama berada di dalam mesin dan saat mengurasnya tidak bersih," katanya saat temu media di Bogor, Senin (26/3).
Memang setiap merek oli memiliki formulasi dan senyawa yang berbeda-beda lanjut Indra, percampuran antara senyawa itu lah yang menimbulkan endapan dan berdampak buruk pada peforma mesin. "Jadi kuncinya saat menguras harus bersih," tegasnya.

BACA JUGA: Toyota Vios Model 2019 Stylish dan Seru Buat Digeber

Dengan demikian, saat ingin mengganti merek oli yang dipakai, sebaiknya melakukan flashing oli lama agar endapannya hilang hingga bersih.

"Yang pasti, harus diperhatikan adalah kadar kekentalan atau nomor SAE masih sama dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan," pungkasnya. (mg8/jpnn)

BACA JUGA: Yamaha Lexi dan Gamaliel Audrey Cantika Guncang Cibinong

BACA ARTIKEL LAINNYA... Naik 10 Persen, Laba BUMN Tembus Rp 183 Triliun


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler