Jangan Kader PKS yang Disuruh Tobat

Minggu, 03 Februari 2013 – 21:18 WIB
JAKARTA--Salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi protes keras terhadap pernyataan Presiden PKS baru, Anis Matta yang meminta kadernya melakukan tobat secara menyeluruh, akibat "tsunami" yang kini melanda partai itu.

Menurutnya, para kader PKS tentu kecewa atas permintaan Anis itu.  Menurut Yusuf, yang seharusnya bertobat adalah petinggi partai, bukan kader.

"Kita kader yang tidak salah tapi disuruh tobat. Padahal yang dosa itu petinggi partai. Jadi mereka saja yang tobat, di antaranya harus menyesali kejahatannya itu. Harus minta maaf kepada orang yang dizolimi," ujar Yusuf di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).

Ia menilai, seruan Anis hanya ocehan politik. Dia tidak yakin seruan tersebut bisa membatalkan "dosa-dosa" PKS yang selama ini ia ketahui.

Yusuf meramalkan, dengan adanya seruan Anis itu, PKS justru kehilangan suara dari sejumlah basis di daerah-daerah. Pasalnya, kader PKS telanjur kecewa dengan keterlibatan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus dugaan korupsi.

"Yang salah itu yang harusnya tobat," pungkasnya.

Seperti diketahui, setelah resmi jadi Presiden PKS mengganti Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta berseru agar semua pengurus dan kader partai melakukan tobat nasional.

Oleh KPK, Luthfi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap bersama dengan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Keduanya, diduga menerima pemberian uang dari pengurus PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Perusahaan yang bergerak di bidang impor daging.

PT Indoguna menjanjikan memberi fee dari tiap daging per kilogramnya Rp 5000/kg X 8000 ton dari total kuota 2013 yang diinginkan PT Indoguna.

Atas dugaan suap itu, keduanya dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 Ayat (1) atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tipikor Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harta Aher Naik, Harta Dede Susut

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler