Jangan Lagi Panggil Marc Marquez Si Bayi Alien!

Senin, 17 Oktober 2016 – 08:28 WIB
Sukacita Tim Respol Honda usai Marc Marquez (tengah bawah) memastikan gelar juara MotoGP di Motegi. Foto: AFP

jpnn.com - MOTEGI - MotoGP Jepang 2016 berakhir manis buat tim Repsol Honda.

Tampil di kandang sendiri, Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (16/10), Repsol Honda sempat diselimuti duka atas kehilangan salah satu ridernya, Dani Pedrosa yang absen karena cedera.

BACA JUGA: FIFA Balas Surat PSSI, Intinya Setuju Ditunda

Harap-harap cemas masih mewarnai. Jagoannya, Marc Marquez hanya start di posisi kedua, diapit dua pesaing dari Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang kebetulan keduanya sedang on fire.

Dramatis. Senyum, tawa dan derai air mata muncul usai Marquez finis pertama. Repsol Honda menempatkan ridernya sebagai juara di kandang sendiri. Bukan itu yang paling istimewa!

BACA JUGA: Inilah Nama Pemain yang Diincar Indra Sjafri, Siapa?

Marquez membuat persaingan gelar juara MotoGP 2016 berakhir di saat balapan masih menyisakan tiga seri lagi. Marquez juara MotoGP untuk ketiga kalinya.

Luar biasa. Pembalap yang biasa dijuluki Bayi Alien ini menjadi kampiun di musim yang sulit.

BACA JUGA: Surat Terbuka Warga Makassar untuk Menpora jadi Viral di Medsos

Dengan penggunaan ban baru, sejumlah perubahan aturan, musim 2016 dicap sebagai tahun yang supersulit buat semua pabrikan. Ya, bukan hanya Honda saja. Tim Yamaha, Ducati, Suzuki banting tulang beradaptasi.

Namun Marquez sudah dewasa, bukan Bayi Alien lagi. Tapi Alien!

Banyak pengamat dan kolomnis MotoGP menilai, kalau bukan karena Marquez, belum tentu Respol Honda bersukacita.

Rider yang baru berusia 23 tahun tersebut, musim ini lebih matang. Tahun lalu, dia jatuh bangun bersaing dengan Rossi, yang membuat rider Yamaha itu kecewa berat karena gagal menjadi juara.

Tahun lalu, darah muda membalap Marquez belum terkontrol. Bandel banget, nggak mau dibilangin. Masukan timnya, bahkan saat diminta masuk pit saat race diguyur hujan, tak dipedulikan.

Tahun ini, Marquez lebih sabar. Darah muda membalap tetap ada, namun pengalaman membuat Marquez lebih jago. Nih, 15 seri (dari 18 seri) MotoGP 2016, tak sekalipun Marquez mengakhiri tanpa poin. Paling sedikit tiga poin, ketika finis di posisi ke-13 di seri kelima, MotoGP Prancis. 

Fakta, Marquez lah rider paling konsisten di antara favorit juara lainnya. Padahal di atas kertas, motornya tak sesempurna tunggangan rivalnya (Movistar Yamaha). Akselerasi Kuda Besi Marquez, plus sering bermasalahnya stabilitas bagian belakang sepeda motor Marquez, selalu menghantui setiap free practice.

Sekali lagi, semua berakhir manis. Kemenangan Marquez di Motegi menorehkan rekor fenomenal. Marquez, rider termuda yang sukses merengkuh tiga kali juara dunia di kelas premium.  

Awak Repsol Honda di Motegi langsung mengenakan kaus bertuliskan Give Me Five, nan menunjukkan lima gelar juara dunia yang sudah diraih Marquez. Satu gelar di kelas 125 cc dan Moto2, plus tiga kali juara dunia MotoGP.

So, tak ada kata lain. Selamat Marquez, Si Alien. (adk/jpnn)

Marc Marquez
Lahir: Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993
Juara MotoGP: 2013 (musim pertama), 2014, 2016
Juara Moto2: 2012
Juara 125cc: 2010

Hasil di MotoGP 2016
Seri 1 Qatar: Peringkat 3
Seri 2 Argentina: Juara
Seri 3 Amerika: Juara
Seri 4 Spanyol: Peringkat 3
Seri 5 Prancis: Peringkat 13
Seri 6 Italia: Peringkat 2
Seri 7 Catalunya: Peringkat 2
Seri 8 Belanda: Peringkat 2
Seri 9 Jerman: Juara
Seri 10 Austria: Peringkat 5
Seri 11 Ceko: Peringkat 3
Seri 12 Inggris Raya: Peringkat 4
Seri 13 San Marino: Peringkat 4
Seri 14 Aragon: Juara
Seri 15 Jepang: Juara
Seri 16 Australia: ?
Seri 17 Malaysia: ?
Seri 18 Valencia: ?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Sang Kapten, Widodo Tak Pusing Merotasi Pemain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler