Jangan Lakukan Lima Hal Ini Jika Ingin Sukses Bisnis Daring

Minggu, 21 Maret 2021 – 10:23 WIB
Inilah jenis-jenis bisnis yang diprediksi meraih cuan di Tahun Kerbau Logam. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Co-Founder Alona & Dropshipaja.com, Rico Huang, membagikan lima kesalahan yang harus dihindari saat berbisnis melalui platform daring atau online.

Berbekal pengalamannya membangun bisnis pada usia 25 tahun, lima hal ini bisa menjadi pembelajaran, berikut penjelasannya.

BACA JUGA: Resilience, Bisnis Internasional Milik BRI Tetap Bertumbuh di Tengah Pandemi

Pertama, menurut Rico, hindari pola pikir yang kurang tepat.

Dia menyebut, pengusaha tidak boleh merasa tahu segalanya dan segan menerima masukan dari orang lain.

BACA JUGA: Catat Nih! KKP Sebut Peluang Bisnis Ikan Hias Masih Terbuka Lebar

"Ini adalah salah satu kesalahan umum para pebisnis baru," kata dia.

Rico bahkan mengakui sempat memiliki pola pikir ini saat awal berbisnis yang berujung pada kebangkrutan usahanya.

BACA JUGA: Lima Ide Bisnis dari Senior Lead Tokopedia, Simak Nih!

Akhirnya Rico mengubah sudut pandangnya agar bisa menerima, menyerap dan mempraktikkan semua ilmu dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

"Terkadang orang lain bisa melihat hal penting yang mungkin terlewat oleh kita, padahal hal itu mungkin signifikan untuk pertumbuhan bisnis. Jadi jika ada masukan positif dari orang lain, terutama sesama penjual, kenapa tidak kita dengarkan? Menerima masukan, bahkan kritik membangun dari orang-orang terdekat, dapat membantu bisnis untuk berkembang," kata Rico dalam dalam siaran resmi, di Jakarta Minggu (21/3).

Kedua, pengusaha tidak bergabung dengan komunitas.

Menurut Rico, banyak juga pebisnis yang tidak meluangkan waktu cukup untuk bergabung dengan komunitas dan mencari jejaring. Ada yang karena terlalu sibuk mengurus operasional bisnis ataupun merasa diri introvert dan malu saat berinteraksi dengan orang baru.

"Jelas penjual seperti ini tidak memanfaatkan komunitas penjual dengan maksimal, atau bahkan memilih untuk jalan sendiri dan tidak bergabung komunitas mana pun," papar dia.

Padahal, lanjut Rico, dengan bergaul di komunitas sesama penjual, tidak hanya ilmu yang bisa didapatkan, namun juga jejaring dan bahkan kesempatan bisnis.

Ketiga, merasa yang paling murah.

"Bagaimana kita bisa bersaing dengan kompetitor jadi yang termurah atau jadi berbeda? Perdebatan itu takkan pernah habis," kata dia.

Menurut Rico, tidak masalah bisnis jika menjadi yang termurah atau menjadi yang berbeda, asal bisa mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan tersebut.

Misalnya, kata dia lagi, kelebihan menjadi yang termurah adalah di value dan omset yang tinggi serta biaya pemasaran yang rendah.

"Namun nilai margin tipis sehingga terbatas untuk membangun sistem operasional yang baik," ujar dia.

Jika ingin menjadi yang berbeda, jelas dia, tentu kelebihannya adalah memiliki produk yang unik dan berbeda dari kompetitor.

"Mungkin juga menawarkan promo bundling yang banyak dilakukan dalam kampanye-kampanye e-commerce yang menarik untuk konsumen," papar Rico.

Biasanya, strategi ini kata dia, menyedot biaya pemasaran dan waktu riset produk menjadi lebih tinggi, karena perlu membangun brand awareness terlebih dahulu.

"Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan sehingga kita bisa menentukan strategi bisnis yang memang sesuai dengan tujuan akhir," ungkap dia.

Keempat, menyerah sebelum mencoba.

"Jika belum apa-apa sudah menyerah, bagaimana kita bisa meraih sukses?" kata dia.

Rico pun menyebutkan ada langkah-langkah yang kerap digunakan untuk mengevaluasi langkah bisnisnya yaitu Test (misalnya aktif beriklan di media sosial), Operate (beroperasi sesuai hasil iklan), Test (melakukan riset kembali dan merevisi keyword bila diperlukan), Exit (evaluasi dan belajar hal baru).

"Intinya, gagal sekali bukan berarti akhir dari dunia," tegas dia.

Dia juga meminta pengusaha terus melakukan evaluasi bisnis hingga bisa menemukan formula yang paling pas.

"Untuk bisnismu karena berjualan daring harus serius-tidak hanya sekadar memajang produk di e-commerce dan menunggu cuan datang," kata dia.

Terakhir atau kelima, hindari pemikiran aku adalah superman.

Ketika mengawali bisnis, ujar dia, semua hal masih dikerjakan sendiri, mulai dari marketing, administrasi, desain konten, foto produk, hingga pengemasan dan pengiriman barang.

"Namun, seorang pebisnis harus mampu mendelegasikan tugas-tugas agar dapat fokus memikirkan strategi pengembangan bisnis," ungkap dia.

Menurut Rico, seorang pebisnis yang baik tidak hanya bergantung pada dirinya sendiri, tetapi juga harus bisa mengandalkan anggota timnya agar bisnis dapat berjalan dengan optimal.

"Semakin besar bisnis, semakin banyak bantuan yang dibutuhkan pebisnis agar ia tidak terjerat pada rutinitas operasional semata," pungkas Rico Huang. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler