jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Sandiaga S Uno mengaku heran dengan munculnya narasi 'COVID-19 tidak semengerikan itu' yang muncul di media sosial belakangan ini.
Ketua Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lawan COVID-19 itu menyatakan, semestinya masyarakat tidak meremehkan virus pemicu pandemi global tersebut.
BACA JUGA: Anji Beri Klarifikasi Soal Kritik Foto Jenazah Pasien Covid-19
Menurut Sandi, COVID-19 sudah memakan banyak korban. Sudah belasan juta orang terinfeksi virus tersebut, sedangkan yang meninggal dunia sudah lebih dari 600 ribu jiwa.
"Kita melihat begitu banyak korban COVID-19 di seluruh dunia. Sekarang sudah mencapai angka 13 juta dan jumlah yang meninggal juga sangat banyak. Jangan kita remehkan," kata Sandi saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/7).
BACA JUGA: Anji Soroti Foto Jenazah Pasien Covid-19, Ada yang Janggal
Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 itu menambahkan, semua pihak harus berikhtiar untuk mencegah penularan COVID-19. Jika perlu, sambung Sandi, setiap orang saling mengingatkan keluarga atau teman sendiri guna menerapkan protokol kesehatan secara disiplin untuk mencegah penularan.
"Kalau tidak hati-hati, saya sudah melihat anggota keluarga saya yang meninggal karena COVID-19. Mari saling mengingatkan dan kita bisa mengatasi COVID-19 dengan bersatu padu," tutur Sandi.
BACA JUGA: Sandiaga & Sukarelawannya Bergerak di Kemayoran, Kepala BIN Langsung Turung Tangan
"Oleh karena itu, mari imbau anggota masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," sambungnya.
Narasi 'COVID-19 tidak semengerikan itu' berawal ketika musikus kondang Erdian Aji Prihartanto atau Anji mengomentari foto karya Joshua Irwandi yang memperlihatkan jenazah pasien corona terbungkus plastik. Anji menyebut foto jurnalistik yang dipublikasikan National Geographic itu diviralkan para pendengung atau buzzer.
"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata. Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak agency atau influencer/buzzer pasti mengerti," ucap Anji melalui akunnya di Instagram.
Anji mengakui bahwa Covid-19 memang ada. Namun, dia meragukan virus pemicu pandemi global itu sangat mengerikan.
"Saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. Edit : saya menulis cvd karena malas menulis covid," beber Anji.(mg10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan