Jangan Provokasi Masyarakat, Stop Bahas Tragedi '65

Senin, 18 September 2017 – 16:11 WIB
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem M Taufiqulhadi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi menyerukan kepada para intelektual dan kelompok pegiat hak asasi manusia untuk tidak melaksanakan lagi kegiatan seminar berkaitan tentang tragedi yang terjadi pada 1965.

Seminar seperti itu menunjukkan bahwa penggagas tidak terlalu sensitif tentang hal yang berkaitan dengan isu-isu yang dapat menimbulkan instabilitas dalam masyarakat.

BACA JUGA: 5 Polisi Terluka Dalam Insiden di Kantor LBH Jakarta

"Justru dengan tetap dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti itu sama dengan mendorong masyarakat agar terprovokasi untuk bertindak untuk melakukan kekerasan," kata Taufiqulhadi, Senin (18/9).

Politikus Partai NasDem itu menuturkan, lebih baik isu-isu yang sensitif seperti itu diserahkan saja kepada apa apa yang disebutnya sebagai wisdom di dalam masyarakat.

BACA JUGA: 22 Orang Ditangkap terkait Pengepungan Kantor LBH Jakarta

Sebagai sebuah bangsa tentu saja harus menyelesaikan segala hal yang mengganjal perjalanan sebagai sebuah bangsa ke depan.

Tapi, harus mampu mengukur sejauh mana bisa bergerak ke belakang guna menyibak persoalan.

BACA JUGA: Kantor LBH Dikepung Massa, Melanie Subono Ikut Terjebak

"Kemampuan mengukur itulah yang disebut dengan wisdom kita," tegasnya.

Dia juga mengingatkan aparat keamanan agar lebih tanggap lagi ke depan terhadap kegiatan seperti ini.

Sebelumnya, bentrok pecah saat polisi berupaya menghalau massa yang ingin membubarkan seminar di kantor Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta, Senin (28/9) dini hari.

Sore hingga malam, Minggu (17/9), LBH Jakarta menggelar diskusi "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi". (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Ada PKI, Massa Unjuk Rasa di Kantor LBH Jakarta


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler